BLORA – Proyek rehab perbaikan Tugu Jati populer dinamai Tugu Pancasila Kota Blora, Jawa Tengah, rampung 100 persen. Kini tinggal menunggu waktu pengeringan fisik rigid pavement (perkerasan kaku cor beton).
Pantauan Suarabaru.id di Tugu Pancaila, berjarak sekitar 1,1 kilometer timur alun-alun kota sate, Selasa (10/20), sudah tidak tampak ada satupun pekerja.
Di lokasi itu, juga sudah tidak tampak lagi peralatan dan material proyek, yang ada hanya tanda pembatas (pengamanan) lalu lintas sebagai pertanda sebagian proyek pavingisasi belum bisa dilalui semua jenis kendaraan.
Bagian yang belum bisa dilewati kendaraan bermotor (ranmor) roda dua, roda empat atau lebih, ada di sisi selatan. Namun separuh jalan di sisi utara tugu, sudah bisa dilewati kendaraan bermotor.
Diberitakan sebelumnya, setelah dipercantik dengan sejumlah fasilitas lampu warna-warni dan air mancur di bawahnya, Tugu Pancasila kembali ditata dengan jalan beton dan paving melingkar.
Pavingisasi dan pemeliharaan jalan ikon Kota Blora itu, lantaran jalan di sekitarnya tugu sering mengalami kerusakan, jadi bonyok, remuk, dan ambles. Perbaikan (beton cor) hanya sebagian saja.
90 Hari
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, Sam Gautama Karnadjaja, tercatat terjadi kerusakan sekitar 11 kali di jalan aspal kompleks Tugu Pancasila itu.
Pelaksanaan proyek pemeliharaan butuh waktu selama 90 hari kalender, dimulai sejak 18 Juli 2019 dan dijadwal rampung 15 Oktober 2019 dengan dana hampir setengah miliar rupiah (Rp 483,831 juta).
Volume proyek, jalan beton 52,75 m X 7,5 m dan 16,00 m X 6,00 m dengan nomor dan tanggal kontrak kerja 602.4/BM-1.266/2019, 18 Juli 2019.
Menurut Sam Gautama, di sekeliling tugu dipasang paving warna, sedangkan rigit pavement atau pembetonan jalan ada di posisi selatan tugu, sehingga jalan aspal yang melingkar tugu dibongkar dipasangi paving warna.
Tugu Pancaila itu, dijelaskan Bupati Blora 2007-2010, RM. Yudhi Sancoyo, dinamai Tugu Pancaila, namun sebagian warga menyebutnya dengan Tugu Jati.
Pendirian tugu digagas dan dibangun oleh Bupati Blora ke-22 (1973-1979), Soepadi Joedodarmo, namun peresmiannya oleh Bupati ke 23 (1979-1989), H. Soemarno
Yudhi mengaku senang, Tugu Pancasila sebagai ikon Kota Blora dan punya nilai history (sejarah) tersendiri, terus diuri-uri dan ditata semakin baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Suarabaru.id/Wahono