GROBOGAN – Selama musim kemarau di bulan Oktober ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Grobogan sudah melakukan dropping air bersih ke 120 desa di 18 kecamatan. “Jumlah air bersih yang tersalurkan mencapai 1.863 tangki atau sekitar 8.344.00 liter,” kata Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih.
Menurut Endang, dari 120 desa yang terlayani bantuan air bersih ini, paling banyak didistribusikan ke 14 desa di Kecamatan Kradenan. Sementara, tiga kecamatan yang berada di bawah Kradenan, yakni di Kecamatan Pulokulon, Gabus dan Geyer.
“Benar, selama musim kemarau di bulan Oktober 2019 ini ada 120 desa yang terlayani air bersih yang di-dropping BPBD Grobogan. Jumlah desa tersebut berada di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan. Adapun sumber dana pada realisasi bantuan air bersih bencana kekeringan Kabupaten Grobogan 2019 berasal dari APBD Grobogan TA 2019, APBD Perubahan Kabupaten Grobogan, APBD Provinsi Jawa Tengah, dunia usaha, lembaga, dan organisasi nonpemerintah (CSR),” ujar Endang.
Pada penyaluran air bersih di Kecamatan Kradenan mencapai 195 tangki yang berasal dari APBD, CSR perusahaan dab APBD perubahan dan APBD provinsi. Jumlahnya mencapai 848.000 liter dan disalurkan kepada 1.258 KK atau sekitar 4.504 jiwa.
Sementara desa yang paling sedikit mendapatkan bantuan air bersih berada di 3 kecamatan, yakni kecamatan Godong, Gubug dan Tegowanu. Meski demikian, BPBD Grobogan masih terus berupaya melakukan pendistribusian air bersih untuk wilayah yang terdampak krisis air bersih dan belum terlayani.
“Untuk desa-desa yang terdampak krisis air bersih dan belum terlayani bantuan air bersih, silakan untuk para lurah atau kades mengajukan permohonan air bersih ke BPBD Grobogan,” tambah Endang.
suarabaru.id/Hana Eswe.