blank
Ketua Tim Peneliti, Dr. dr. SA. Nugraheni, M.Kes dalam sosialisasi Policy Brief "Posyandu Satelit" sebagai alternatif model pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini dan pencegahan stunting. Foto: Ning S

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip menggelar Sosialisasi Policy Brief “Posyandu Satelit” sebagai alternatif model pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini dan pencegahan stunting yang berlangsung di Semarang, Kamis (7/9/2023).

Apa itu Posyandu Satelit? Posyandu Satelit adalah ‘semacam posyandu sederhana’ yang ada di rumah salah satu RT/Dawis yang sifatnya menetap, karena semua peralatan antropometri, poster, buklet, dan bahan edukasi lain, harus selalu terpasang, dan tidak disimpan.

Ketua Tim Peneliti, Dr. dr. SA. Nugraheni, M.Kes menjelaskan, kriteria inklusi dari rumah yang akan dijadikan ‘Posyandu Satelit’ adalah rumah salah satu warga yang bersedia jika salah satu ruang di rumahnya dijadikan ‘Posyandu Satelit’ (bisa teras atau ruang yang tidak terpakai di sekitar rumahnya). Selain itu, juga bersedia secara sukarela menjadi kader Posyandu Satelit.

Posyandu Satelit merupakan salah satu alternatif inovasi dalam pencegahan, deteksi
dini, dan pemulihan malnutrisi (stunting, wasting, gizi kurang, gizi buruk, KEK dan
obesitas) di wilayah RT/Dawis.

“Posyandu Satelit dapat digunakan sebagai pusat kesehatan tingkat RT, yang
merupakan suatu bentuk pemberdayaan masyarakat, gerakan masyarakat hidup
sehat, sebagai sarana tempat belajar bersama, bagaimana agar kesehatan itu
dapat disadari oleh seluruh masyarakat, sebagai kebutuhan dan tanggung jawab
mereka sendiri,” ujarnya.

Menurut Nugraheni, Posyandu Satelit ini sebagai alternatif model pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini dan pencegahan stunting di masa Pandemi Covid-19.

Apa perbedaan Posyandu Satelit dan Posyandu Konvensional

Dikatakan bahwa Posyandu Konvensional biasanya ada di tingkat RW (Rukun Warga) yang dilaksanakan sebulan sekali. Sedangkan Posyandu Satelit ada ditingkat RT/Dawis tergantung dari tuan rumah (Kader Posyandu Satelit), bisa buka setiap hari, tergantung kelonggaran Poslit.

Nugraheni mengatakan, bahwa setiap negara mengalami permasalahan gizi. Menurut global nutrion report (2018), sebanyak 22,2% (150,8 juta) balita di dunia mengalami
stunting, 7,5% (50,5 juta) mengalami wasting, dan 5,6% [38,3 juta)
mengalami overweight.