blank
Camat Sadang Kebumen Dr Suratno SH MH.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, merupakan  wilayah yang berada di bagian utara, dengan geografi pegunungan berbatasan dengan Banjarnegara dan Wonosobo.

Berjarak sekitar 33 kilometer dari pusat kota Kebumen ke utara. Dari sisi infrastruktur wilayah masih perlu perhatian. Utamanya pembangunan ruas jalan desa dan jalan kecamatan. Sadang berpenduduk sekitar 23.000 jiwa, tersebar di tujuh desa.

Menurut Camat Sadang Dr Suratno SH MH (55) yang menjabat sejak 10 Agustus 2023 lalu, meski wilayahnya tergolog terbelakang, Kecamatan Sadang memiliki potensi besar di bidang pariwisata dan kebumian (geologi).

Bahkan dari aspek keamanan dan kerukunan beragama warga sangat membanggakan.”Sadang ini kecamatan teraman di Kabupaten Kebumen. Angka kriminalitasnya sangat rendah. Warga NU dan Muhammadiyah juga guyub rukun. Saat NU mengadakan pengajian, warga Muhammadiyah selalu hadir. Demikian juga sebaliknya,”ujar alumnus S2 dan S3 ilmu hukum Unisulla itu.

Suratno mengakui, di satu sisi wilayahnya memang tergolong daerah miskin dan pelosok. Bahkan potensi sumber daya alam hasil bumi terbatas. Akibatnya, dari 23.000 jiwa penduduk, sekitar 30 persen lebih merupakan kaum boro atau merantau ke kota-kota besar.

Di sisi lain, ia pun optimistis dengan perkembangan dan dinamika wilayahnya. Meski infrastruktur  jalan belum tersambung secara lancar, dinamika sosial ekonomi dan budaya di derahnya sangat bagus. Sebagian warga juga kreatif menyiasati keterbatasan sumber daya alamnya.

Wilayah Sadang sejatinya juga termasuk kawasan cagar geologi dalam ranah LIPI Karangsambung atau sekarang menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bebatuan di wilayah Sadang mengandung nilai ilmiah sehingga harus dikonservasi dan dilindungi.

Namun Camat juga prihatin dengan status sebagai kawasan cagar geologi, warga setempat praktis tak boleh menambang batu.“Harapan kami tentu warga yang memiliki lahan bebatuan ilmiah itu dipikirkan atau diberi semacam kompensasi atas  tanah miliknya,”ujar Suratno.

Camat juga berharap supaya sektor pertanian utamanya pasokan pupuk bagi petani dipenuhi. Mengingat tiap musim tanam petani sering mengeluhkan kekurangan pupuk bersubsidi. Sedangkan potensi lain yakni hasil bumi, buah-buahan dan tanaman jamu layak dikembangkan.

Terkait potensi pengembangan taman bumi atau geopark, perlu diimbangi dengan peningkatan sarana jalan dan infrastruktur pendukung. Apalagi Sadang bersama Kecamatan Karangsambung dan Karanggayam termasuk kawasan utama geologi BRIN.

Dia berharap agar peningkatan dan pembangunan  jalan antardesa dan antarkecamatan terus ditingkatkan secara bertahap.

”Pekerjaan rumah kami memang bagaimana meningkatkan kualitas jalan dan menyambungkan jalan yang belum terbangun, utamanya akses jalan menuju dua kabupaten tetangga,”ucap dia.

Camat pun mengakui pada periode 2019-2024 ini tidak ada wakil rakyat di DPRD Kebumen yang berasal dari Kecamatan Sadang. Dampaknya sangat terasa. Alokasi anggaran dan prioritas pembangunan ke wilayahnya menjadi kurang.

Komper Wardopo