SLAWI (SUARABARU.ID) – Setelah berhasil mengamankan Mobil Pajero G 999 NU, ternyata STNK bukan atas nama PCNU. Anggota DPR RI Bachrudin Nasori juga mempertanyakan BPKB mobil tersebut.
“Bahasa saya tolong luruskan, bukan mengambil kembali tapi mengamankan aset PCNU,” kata Bachrudin kepada wartawan saat Konferensi Pers di Markas Laskar Ka’bah Kabupaten Tegal, Selasa (29/8/2023).
Bachrudin menceritakan kronologi, bermula dari tiga hari sebelum mengamankan mobil Pajero dirinya melihat mobil yang diberikan kepada PCNU selama ini tertulis nama Bachrudin, tulisan itu tidak ada lagi.
“Bukan ingin dipuji, dilihat orang banyak, tapi biar jelas bahwa mobil ini milik PCNU yang diberikan oleh saya,” terangnya.
Berdasarkan pengalaman, di beberapa tempat lain, aset-aset PCNU diatasnamakan pribadi sehingga pada saat mereka tidak menjabat lagi di PCNU hilang bersama oknum-oknum itu.
“Saya hanya mengamankan, saya cari info kenapa tulisan itu hilang. Saya cari info siapa yang menghapus nggak ada yang tahu. Saya cari STNK juga nggak ada yang ngasih. Saya berfikir bagaimana melihat STNK itu apakah masih atas nama istri saya, apa sudah atas nama PCNU atau pihak lain,” ujar Bachrudin.
Akhirnya salah satunya cara adalah dengan mengamankan mobil itu. Dengan mengamankan mobil itu maka dapat STNK.
“BPKB sampai hari ini belum diserahkan pada saya. Jangan-jangan ada di BPR, di bank atau dipinjamkan uang ke orang lain, saya kan nggak tahu. Cuma yang ada STNK ini silakan atas nama siapa ini, saya nggak sebut nama,” kata Bachrudin.
“Ternyata ada penyelewengan, STNK ini bukan atas nama PCNU. Saya tidak sebut nama silahkan, semula atas nama istri saya. Saya tahu bener nama yang ada pada STNK sekarang sedang mencalonkan diri Anggota DPRD Provinsi dari PKB. Saya takut orang ini tidak dipilih,” bebernya.
“Baru jadi PCNU saja dikasih amanah mobil sudah ditilep atas nama pribadi, bagaimana nanti kalau jadi anggota DPRD,” tutup Bachrudin.
Sutrisno