JEPARA(SUARABARU.ID) – Sebanyak 900 anggota Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Mlonggo, Ahad (20/8/2023), melaksanakan kunjungan wisata ke Museum Kartini Jepara. Mereka terdiri dari golongan Penggalang dan Penegak perwakilan gugus depan SD/MI, SMP/MTs, dan SMK/MA/SMK, serta perwakilan pembina se-Kecamatan Mlonggo.
Diberangkatkan dari lokasi perkemahan Kwarran Mlonggo di Desa Sinanggul, kunjungan ini dibagi dalam empat rombongan. Rombongan pertama diberangkatkan pukul 10.00 WIB. Hingga rombongan terakhir, seluruh kegiatan selesai sekitar pukul 15.00 WIB.
Ketua panitia HUT Pramuka Kwarran Mlonggo, Nuryadi menyebut, pihaknya sangat mendukung kegiatan wisata edukatif ini. “Meskipun hampir tiap kwartir ranting menyelenggarakan perkemahan, tapi tidak banyak yang menjadwalkan kegiatan wisata,” katanya.
Dia menyebut, kegiatan wisata Pramuka Kwarran Mlonggo merupakan salah satu agenda dalam rangkaian peringatan HUT ke-62 Pramuka. Rangakaian kegiatan lainnya meliputi renungan ulang janji, upacara HUT, perkemahan, dan estafet tunas kelapa. Hal ini sebagaimana tercantum dalam program kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Jepara tahun 2023.
“Kegiatan perkemahan Kwarran Mlonggo berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 Agustus 2023, mengagendakan jambore Penggalang, lomba Penggalang, dan raimuna,” kata Nuryadi.
Saat kegiatan wisata berlangsung, anggota Pramuka tampak antusias karena sebagian besar di antara mereka belum pernah mengunjungi Museum Kartini. Apalagi ketika Rijal Khoirul Anwar, salah seorang pemandu museum, menjelaskan tentang fosil ikan Joko Tuwo.
“Ikan raksasa ini berukuran panjang 16 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 2 meter dengan berat sekira 6 ton,” demikian antara lain Rijal menjelaskan.
Sementara Lia Supardiani, Pamong Budaya Permuseuman Museum Kartini menyambut baik kegiatan ini. Melalui kegiatan Pramuka sadar wisata, Lia optimis Museum Kartini akan lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat, khususnya anggota Pramuka. Dia berharap, Pramuka yang tergabung dalam Saka Panduwisata dapat berpartisipasi lebih banyak di kegiatan wisata, khususnya permuseuman.
Hadepe – Tyas Titik