Mbangun Suralaya diangkat sebagai judul pagelaran sebagai pengingat pentingnya sinergitas dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam membangun peradaban yang gemilang.
Cerita besar pagelaran sejalan dengan pengejawantahan beragam sinergi program Bank Indonesia bersama segenap stakeholders dalam membangun perekonomian Jawa Tengah yang solid.
Sebagaimana dalam pagelaran, jajaran Pimpinan Bank Indonesia dan perbankan Semarang yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Semarang akan unjuk kemampuan memerankan wayang orang bersama Ngesti Pandowo.
Hal ini menjadi salah satu cerminan tingginya engagement Bank Indonesia bersama segenap stakeholders daerah, khususnya BMPD Semarang dalam melangsungkan beragam program kerja secara kolaboratif.
Selain mengangkat tema sinergi dan kolaborasi, Bank Indonesia juga menyampaikan edukasi mengenai Cinta, Bangga dan Paham Rupiah (CBP Rupiah) sebagai salah satu wujud pembentukan karakter bangsa.
“Melalui pentas ini masyarakat kami ajak untuk senantiasa menjaga dan merawat Rupiah dengan baik, serta cermat membelanjakan Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di NKRI. Selain itu, masyarakat kami himbau untuk meningkatkan pemahaman dalam mengenali keaslian uang rupiah, ” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra.
Melalui media kultural pewayangan ini, diharapkan selain memelihara kesenian tradisional, juga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap esensi merawat Rupiah sebagai identitas bangsa, serta semakin memperkuat sinergitas dan kolaborasi dalam membangun Jawa Tengah.
Hery Priyono