JEPARA (SUARABARU.ID) – Untuk membahas Strategi Penurunan Angka Stunting Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim 90 Staf Ahli Bupati dan Walikota se- Provinsi Jawa Tengah yang tergabung dalam Forum Staf Ahli Kepala Daerah (Forsakada) Jawa Tengah melaksanakan rapat koordinasi di Pendopo Kartini, Senin, (19/6/2023) malam. Rakor dibuka oleh Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Tengah Ihwan Sudrajat mewakili Sekda Jawa Tengah.

Rakor tersebut juga dihadiri, Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta, dan Sekda Jepara Edy Sujatmiko.

Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Tengah Ihwan Sudrajat dalam sambutannya menjelaskan angka pravelansi stunting di Jawa Tengah pada tahun 2022 adalah 21% dan diharapkan turun menjadi 18% di tahun ini.

“Jepara sudah cukup baik stuntingnya, Pak Pj. bisa agak bernafas lega namun tidak boleh lengah,” tandasnya.

Sementara Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengingatkan, tugas dan fungsi staf ahli adalah memberi saran dan rekomendasi kepada kepala daerah terkait isu strategis seperti stunting dan kemiskinan ekstrim

Ia menyebut penanganan kemiskinan Jepara hanya menempati peringkat tiga dari bawah di Jawa Tengah dan menjadi yang terendah di eks-Karesidenan Pati dengan hanya menyentuh angka 6,88%.

Terkait stunting, Edy menyampaikan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Jepara terbilang cukup baik. Hal ini terbukti dari survey yang dilakukan SSGI prevalensi angka stunting di Jepara turun dari 25% menjadi 18,2% dan menjadi yang terbaik keempat di Jawa Tengah. Sedangkan berdasarkan data e-PPGBM per Februari 2023 hanya sebanyak 5.085 bayi.

Hadepe – Kmf-Reza