Ganjar (keempat dari kanan), meluncurkan aplikasi Samsat Budiman, yang menjangkau para wajib pajak yang ada di desa. Foto: hms

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Salah satu komplain wajib pajak saat harus membayar yakni, terlalu lama menunggu. Hal itu seperti terungkap, saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menanyakan pada Kusnadi, salah satu pengelola BUMDes, yang juga memberikan pelayanan pembayaran pajak.

”Apa komplain yang biasanya diterima dari masyarakat?” tanya gunernur berambut putih itu.

”Komplainnya terkadang dari Wajib Pajak terlalu lama menunggu. Jadi mungkin jaringan, komplain lain gak punya uang tapi mau bayar pajak. Dari Samsat Budiman sendiri sebenarnya bisa memberikan dana talangan,” kata Kusnadi.

BACA JUGA: Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Jadi Kepedulian Bersama

Politikus berambut putih ini berkomitmen, akan memberikan kemudahan pembayaran pajak bagi masyarakat. Pada Senin (19/6/2023), Ganjar meluncurkan aplikasi Samsat Budiman, yang menjangkau para wajib pajak yang ada di desa.

Samsat Budiman atau Badan Usaha Digital Mandiri ini, adalah upaya baru yang digagas Pemerintah Provinsi Jateng. Memaksimalkan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sebagai sumberdaya pelayanannya.

Program Layanan Samsat Budiman adalah layanan online berbasis website, yang memudahkan wajib pajak kendaraan bermotor mendapatkan pelayanan pajak.

Ganjar menyerahkan penghargaan pada dua orang wajib pajak. Foto: hms

BACA JUGA: Ikuti Pelatihan Ekonomi Kreatif dari SDG, Santri dan Kiai di Batang Doakan Ganjar Jadi Presiden 2024

Melalui layanan yang dikelola BUMDes ini, masyarakat yang hendak membayar pajak, tidak perlu datang ke Kantor Samsat yang biasanya jaraknya lumayan jauh. Mereka cukup datang ke gerai Samsat Budiman, di tiap Kantor BUMDes.

Selain itu, jam buka gerai pun lebih fleksibel, yakni dari pagi hingga malam hari, sehingga sangat membantu masyarakat dalam membayar pajak.

Salah satu Samsat Budiman yang terbaik pada pelaksanaannya adalahm BUMDes di Desa Sikanco, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. BUMDes itu sudah melayani pembayaran pajak sejak 15 November 2022 lalu.

BACA JUGA: Penasehat PW Himpaudi Jateng : Kolaborasi Guru dan Ortu Penting dalam Pendidikan

Ganjar pun berharap, melalui Samsat Budiman ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Sebab, keberadaannya memberikan kemudahan masyarakat dalam menunaikan kewajiban membayar pajak.

”Ini cara baru, sehingga target pendapatannya tercapai, mereka merasa teringankan. Terima kasih banyak desa yang sangat kreatif, kemudian mereka punya BUMDes yang bagus, lalu coba kita kerja samakan sebagai sebuah kekuatan, untuk sumberdaya yang sampai di ujung-ujung,” jelasnya.

Ganjar juga senang, karena beberapa BUMDes yang jadi mitra Samsat Budiman terus berinovasi, untuk memudahkan para wajib pajak. Salah satunya, memberikan dana talangan kepada pembayar pajak, yang sudah jatuh tempo tapi tidak memiliki cukup uang.

BACA JUGA: Kisah Inspiratif Mahasiswa Komunikasi Unissula Penerima Beasiswa KIP K


Sejumlah wajib pajak berebut untuk berfoto bersama Ganjar. Foto: hms

Dana talangan itu kemudian dicicil wajib pajak. ”Rata-rata cicilannya mereka cicil satu bulan lunas. Ini menurut saya kreatif banget,” ujarnya.

Selain meningkatkan pendapatan daerah, Ganjar berharap, kesadaran masyarakat membayar pajak juga terus meningkat. Apalagi berdasarkan data dari Bapenda, saat ini terdapat 7.329 BUMDes yang tersebar di Jateng, dan potensial untuk turut serta.

”Sehingga target-target pendapatan kita jauh lebih baik, sehingga nanti bisa kita berikan kembali kepada masysrakat, untuk pembangunan yang lebih cepat, lebih merata dan coverage-nya jauh lebih banyak lagi,” ujarnya.

BACA JUGA: Pelepasan Siswa TKIT Permata Insani Jamil, Usung Kesenian Daerah

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengingatkan kepada seluruh pejabat yang terlibat dalam bidang ini. Khususnya di pelayanan, agar tidak mempersulit para wajib pajak.

”Saya titip pada semuanya, terutama soal KTP. Ini masyarakat mau bayar pajak lho, jangan dipersulit,” tegasnya.

Riyan