WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dipastikan gandem, pentas musik yang akan digelar dengan dukungan puluhan unit mesin pelantang suara dari Paguyuban Sound System Jatipurno (PSSJ). Pentas spektakuler ini akan digelar di Lapangan Pojok Balepanjang, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata gandem diartikan sebagai hal yang sangat memuaskan. Demikian halnya dengan gelaran pentas PSSJ yang dikemas dalam tajuk 1st Nguntir Bareng 2023, Sabtu dan Minggu (17-18/6) mendatang.
Tokoh masyarakat Jatipurno, Tarmin, mengabarkan, gelaran 1st Nguntir Bareng 2023, mengambil tema sinau bareng (belajar bersama), ora udur-uduran (tidak saling berdebat), ora banter-banteran (tidak keras-kerasan) dan tetep seduluran (tetap jalin persaudaraan).
Tujuannya, untuk memperkuat rasa kebersamaan dan saling mendukung sesama anggota PSJJ bersama masyarakat. Harapannya, melalui event yang akan disajikan secara spektakuler ini, PSJJ berharap dapat menginspirasi untuk terus berkarya dan berkolaborasi dalam usaha jasa penyewaan sound system.
Dalam event yang baru pertamakalinya akan digelar tersebut, PSJJ mengundang dua group musik terkenal untuk menghibur masyarakat. Sabtu malam (17/6), menampilkan Revansa Campursari Indonesia, yakni group musik yang terkenal dengan penampilan enerjik dan sajian lagu-lagu yang memukau. Sedangkan pada hari Minggu (18/6) Pukul 10.00, diramaikan oleh Lorsa The Big Band. Group band yang terkenal dengan harmonisasi suara dan gaya musik yang khas.
Bazar UMKM
Selama event berlangsung, juga digelar bazar yang melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tujuannya, agar para pelaku ekonomi lokal mendapatkan kesempatan tampil untuk mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulannya. Juga untuk mendorong kreativitas serta inovasi UMKM.
Narto, yang akrab dipanggil Bantul Sound, selaku Ketua Pelaksana acara, mengungkapkan, acara ini akan diikuti oleh 30 hingga 45 pengusaha jasa sewa sound system. Namun, tambahnya, Nguntir Bareng 2023 ini bukanlah acara kompetisi, melainkan lebih kepada jalinan persaudaraan dan kebersamaan. Jika ada aktivitas kompetisi, itu hanya dilakukan saat pengujian Sound Pressure Level (SPL).
Menurut Narto, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para musisi dan penyewa sound system, agar semakin memahami dalam mengembangkan keahlian mereka. Menjadi media promosi yang efektif, untuk menarik perhatian masyarakat terhadap bakat dan kualitas musik lokal. Juga untuk menghidupkan potensi ekonomi UMKM, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Ketua PSSJ, Kiyato, menyatakan, acara ini sebagai kiat dalam membangun komunitas musik yang kuat, dan mendukung perkembangan industri kreatif.
Bambang Pur