GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sekurangnya ada 10 perempuan pekerja pada pabrik tas Formosa Grobogan di Tegowanu mengalami kesurupan massal, Kamis 8 Juni 2023.
Para pekerja perempuan pada pabrik tas Formosa itu mengalami kesurupan massal di lokasi kerjanya di pabrik pembuatan tas, membuat petugas kewalahan untuk mengevakuasi.
Dalam video yang ebrbedar di grup-grup WhatsApp. Seorang pekerja perempuan berbaju kuning tertawa keras saat kesurupan sehingga harus dievakuasi dengan cara diangkat sejumlah buruh laki-laki.
Sekurangnya ada sepuluh buruh perempuan kesurupan massal harus dibawa dan dirawat di ruang klinik kesehatan pabrik tas Formosa lantaran kerasukan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Teguh Harjokusumo, dihubungi Media Purwodadi, mengungkapkan, insiden kesurupan massal terjadi antara pukul 12.30-14.00 WIB.
Baca juga Nenek Lupa Matikan Kompor, Rumah di Toroh Ludes Terbakar
“Terjadi sekitar jam 12.30- 14.00 beberapa karyawan kurang lebih 10 buruh perempuan kesurupan massal,” ungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Grobogan Teguh Harjokusumo.
Data banyak buruh pabrik Formosa Grobogan kesurupan, diketahui setelah adanya koordinasi Disnakertrans Grobogan dengan HRD Formosa Grobogan. “Kondisi saat ini mulai jam 14.30 sudah terkendali, pihak managemen mengambil langkah mengundang ustadz,” tambah Kadisnakertans Grobogan.
Akibat banyak buruh pabrik tas Formosa yang kesurupan massal maka manajemen menghentikan kegiatan produksi.
“Pukul itu juga 14.30 WIB, pihak manajemen memutuskan memulangkan seluruh karyawan dan meniadakan shift malam. Karyawan masuk kembali mulai besok (Jumat) pagi,” tambah Teguh.
Ditambahkan Kadisnakertans Grobogan, setiap kegiatan selamatan desa atau disebut apitan Formosa meliburkan karyawannya.
“Tetapi tahun ini karena kondisi produksi meningkat dan tidak memungkinkan untuk meliburkan hari perayaan apitan serta setelah berkoordinasi dengan pihak kepala desa Gebangan, Kecamatan Tegowanu managemen tetap melaksanakan hari kerja,” tambahnya.
Kerja bagi karyawan tetap dilakukan biasa dengan melaksanakan ketentuan syarat pihak desa maka jam 10.00 – 12.00 WIB perusahaan menghentikan sementara kegiatan produksi pada jam 14.30 WIB.
“Produksi baru mulai kembali setelah jam 12.00 terus pada jam 12.30 didapati satu, dua karyawan kesurupan sampai jam 14.00 total ada sekitar 10 karyawan yang kesurupan,” urai Kadisnakertans Grobogan Teguh Harjokusumo.
Tya Wiedya