GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Gua Maria sebagai tempat perziarahan umat Katholik banyak dijumpai di berbagai tempat. Satu di antaranya di Desa Penadaran Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Di Desa Penadaran warganya umat Islam dan Narsari ini ada tempat wisata rohani yakni Gua Maria Sendangjati. Pada momen Idul Fitri 1444 Hijriah, warga di Desa Penadaran ini mempunyai tradisi yang menjunjung toleransi tinggi.
Bagi mereka, Idul Fitri merupakan momen untuk saling memaafkan tanpa harus melihat apa agama mereka. Umat Nasrani mengunjungi rumah tetangga mereka yang Muslim untuk silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain.
Begitu juga si pemilik rumah yang membuka pintu bagi mereka yang Nasrani untuk saling memaafkan di momen Idul Fitri 1444 Hijriah ini. Bahkan, si pemilik rumah juga menawarkan aneka panganan kecil hingga besar yang sudah disiapkan bagi tetamu mereka.
Menurut Petrus Supomo, wakil umat Nasrani dari Gereja Katolik Santo Paulus, tradisi ini sudah dilakukan turun temurun sejak nenek moyang terdahulu.
Saat momen Idul Fitri, Petrus Salomo mengungkapkan, umat Nasrani melakukan silaturahmi dalam rangka halal bihalal dengan mendatangi rumah warga yang Muslim.
“Kami dari teman teman umat Nasrani sedang bersama-sama silaturahmi, karena ini lebaran, sesuai dengan adat kebiasaan umat di Desa Penadaran ini, kami umat Nasrani melakukan kunjungan ke rekan-rekan umat muslim. Begitu juga kalau kami merayakan Natalan, mereka yang Muslim bergantian datang ke rumah kami ” kata Petrus.
Petrus menambahkan, tradisi tersebut bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, kekeluargaan, dan menjaga toleransi kebersamaan antar umat beragama di Desa Penadaran.
“Di sini toleransinya sangat tinggi. kebersamaan, saling membantu tanpa membedakan agama. yang jelas selalu bersama sama,” jelasnya.