SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pada malam sebelum Hari Raya Idul Fitri atau dikenal dengan malam takbiran umat Islam dianjurkan untuk menjalankan ibadah meraih keutamaan dari Allah.
Saat malam takbiran, biasanya orang-orang akan melantunkan takbir di masjid-masjid sebagai pertanda menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Mengutip NU Online, pada malam takbiran juga dapat dihidupkan dengan berbagai ibadah lain seperti yang dianjurkan Rasulullah SAW dalam hadis berikut.
“Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id (Idul Fitri dan Idul Adha) karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,” (HR As-Syafi’i dan Ibn Majah).
Selain itu, menghidupkan malam takbiran juga memberikan berbagai keutamaan kepada mereka yang melakukannya. Pakar fikih Maliki asal Mesir, Syekh Ahmad As-Shawi menjelaskan, orang yang menghidupkan malam takbiran dipercaya akan dipermudah ketika ditanya malaikat di alam barzakh setelah mereka meninggal.
Tidak hanya itu, mereka yang menghidupkan malam takbiran juga akan terlindung dari rasa bingung saat menghadapi sakaratul maut. Justru, hati mereka dapat menjadi tenang saat momen-momen tersebut terjadi.
“Makna ‘tidak mati hati orang yang menghidupkan malam hari raya’ adalah tidak bingung hatinya ketika naza’ (sakaratul maut), ketika ditanya oleh dua malaikat (di alam barzakh), dan di hari kiamat. Bahkan hatinya tenang penuh keteguhan pada momen-momen tersebut,” (Lihat Ahmad As-Shawi, Bulghatus Salik li Arqabil Masalik, [Beirut: Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, 1995 M/1415 H], juz I, halaman 345-346).
Sementara, untuk orang-orang yang menghabiskan malam takbiran hanya untuk tidur semalaman, ia akan terjerumus pada kelalaian sepanjang hari. Untuk itu, umat Muslim diharapkan untuk bisa melakukan berbagai ibadah demi meraih keutamaan malam takbiran dari Allah SWT.
Dalam pendapat as-shahih menyatakan, seseorang dianjurkan untuk menggunakan waktu malam takbiran dengan ibadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukan bisa berupa salat sunah, zikir, melantunkan takbir, dan lain-lain.
Ada pendapat mengatakan, menghidupkan malam takbiran dapat dilakukan pada sebagian malam. Mereka dapat berdoa, berzikir, dan melakukan ibadah lainnya pada beberapa waktu di malam tersebut.
Untuk pendapat lainnya seperti diungkapkan Al-Qadhi Husain dari Ibn Abbas RA, menghidupkan malam takbiran dapat dilakukan dengan ikut menjalankan salat Isya berjamaah. Mereka juga dianjurkan untuk melakukan salat subuh secara berjamaah juga.
Itu dia beberapa anjuran ibadah yang dapat dilakukan dalam menghidupkan malam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Seseorang bisa melakukan berbagai ibadah baik salat sunah, zikir, berdoa, melantunkan takbir, dan lainnya demi mendapat pahala dari Allah SWT
Ning S