Ketua Bawaslu, MH Habib Shaleh, menjelaskan proses kelahiran Buletin Sakha Demokrasi. (Foto: SB/Tuhu)
BOROBUDUR – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menerbitkan Buletin Sakha Demokrasi. Materi dalam edisi perdana, merupakan potret pelaksanaan tahapan-tahapan Pemilu 2019.
“Mulai pengawasan kampanye, distribusi logistik, pemungutan, penghitungan hingga rekapitulasi suara,” kata MH Habib Shaleh, Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, Kamis (12/9).
Buletin Sakha Demokrasi memiliki warna dan tata letak menarik. Bahkan 48 lembar kertas yang dipilih tergolong baik, sehingga berkesan lux.
Ia menjelaskan, Sakha dalam bahasa Jawa berarti soko atau pilar penyangga. Kelahiran majalah Sakha Demokrasi disertai harapan Bawaslu dapat menjadi pilar demokrasi.
“Bawaslu komit untuk selalu menjaga hak pilih rakyat sekaligus sebagai upaya penegakan keadilan Pemilu,” kata Habib.
Diakuinya, bahasa dalam tulisan yang dimuat masih jauh dari sempurna dari sisi jurnalisme. Karena materinya didasarkan laporan yang ditulis para staf sekretariat Bawaslu yang bukan insan pers dan belum biasa menulis berita atau artikel.
“Foto-foto yang dipasang juga hasil dari jepretan kamera telepon genggam,” tutur dia, didampingi empat Komisioner Bawaslu, masing-masing Sumarni Aini Chabibah, Fauzan Rofiqun, M Yasin Awan Wiratno, M Dwi Anwar Cholid.
Menurut dia, banyak hasil pengawasan dan penindakan yang dilakukan oleh Bawaslu terhadap pelanggaran, yang tidak diketahui publik. Semua itu dirangkum menjadi informasi menarik dan bisa menjadi edukasi bagi masyarakat, sekaligus perbaikan pelaksanaan Pemilu di masa depan.
“Isi buletin ini pantas dijadikan referensi atau rujukan untuk gelaran pesta demokrasi di masa mendatang,” katanya dalam peluncuran Sakha Demokrasi edisi perdana di kantor Sekretariat Bawaslu Kabupaten Magelang. (Suarabaru.id/Tuhu Prihantoro)