SEMARANG – Berpulangnya presiden ke-3 RI yang juga seorang teknokrat, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng pada Rabu (11/9/2019), meninggal duka dan kenangan pada semua orang, termasuk di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar sendiri masih teringat, secuplik kenangan yang sangat membekas tentang sosok seorang BJ Habibie, Meski beberapa kali bertemu, namun ada sesuatu yang berbeda saat keduanya berjumpa di sebuah acara yang digelar PDIP beberapa waktu silam di Ancol, Jakarta.
Ganjar mengatakan saat dirinya tiba di Ancol acara dimulai. Namun, di sana sudah nampak beberapa tokoh termasuk BJ Habibie. Sebelum menyalami satu persatu tokoh, tiba-tiba Ganjar dihampiri oleh suami Ainun (alm.) itu.
“Tiba-tiba ada yang menepuk pundak saya. Saya kaget ternyata Pak Habibie,” kata Ganjar, Rabu (11/9).
Bukan hanya ditepuk pundaknya beberapa kali, Ganjar mengatakan BJ Habibie juga sempat menyampaikan pesan. Kalimatnya singkat, namun bagi Ganjar, kalimat itu sudah membuatnya bergetar karena sarat makna.
“Anak muda, maju terus,” kata Ganjar.
Dengan intelektualitasnya yang tinggi, Habibie memang dikenal sebagai tokoh yang ungkapannya memiliki makna yang dalam. Bagi Ganjar, ungkapan tersebut jadi sebuah berkah meskipun sebenarnya masih bertanya-tanya apa sejatinya makna tepukan di pundak dan ungkapan “maju terus” yang dilontarkan Habibie.
“Beliau ini tekhnolog, politisi, beliau ini yang membuat terobosan-terobosan dan seorang legend yang dihormati di seluruh dunia,” katanya.
Ganjar berharap republik ini bakal kembali melahirkan Habibie Habibie lain yang bakal melambungkan negara dengan kecerdasannya. Namun yang paling membuat Ganjar terkesan dengan Habibie adalah pengakuan intelektualnya lewat sebuah surat yang sempat diliput stasiun televisi.
“Ternyata bagi beliau setelah melakukan pengembaraan intelektual sampai tuntas, yang paling penting adalah ilmu agama. Itu yang membikin trenyuh,” katanya.
Saat ini Ganjar juga tengah menjalankan tugas di Jakarta. Dia mengatakan juga bakal memberi penghormatan terakhir.
“Rencananya mau memberi penghormatan terakhir di Taman Makam Pahlawan (Kalibata),” katanya.
Presiden RI ke 3, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, Rabu (11/9) mengembuskan napas selepas Maghrib di RSPAD Gatot Soebroto setelah dirawat beberapa hari. BJ Habibie meninggal di usia 83 tahun. Kabar itu kali pertama disampaikan anak Habibie, Thareq Kemal Habibie, yang mengungkapkan sang ayah telah meninggal pada pukul 18.05 WIB. (suarabaru.id)