KUDUS (SUARABARU.ID) – Jasa penukaran uang baru menjelang Hari Raya Idul Fitri di wilayah Kudus mulai menjamur. Para penyedia jasa tukar uang baru ini menyebar di beberapa titik yang sering menjadi pusat keramaian.
Menyikapi hal itu, Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto mengungkapkan, meski mulai banyak jasa penukaran uang baru di wilayah hukumnya, namun hingga saat ini belum ada laporan masyarakat yang merasa tertipu terkait penyebaran uang palsu.
“Sejauh ini masih aman terkendali, meski begitu kami tetap waspada untuk melakukan pengamanan dengan tindakan preventif. Kami mengimbau supaya saat melakukan transaksi pecahan uang baru, masyarakat agar petunjuk dan pedoman yang dikeluarkan Bank Indonesia tetap diikuti,” kata AKBP Dydit Dwi Susanto, Rabu (5/4).
Menurut Kapolres, sebagai langkah antisipasi, Polres Kudus membentuk tim untuk melakukan patroli pengawasan. Petugas akan mengecek mana-mana yang dicurigai sebagai jasa penukaran uang yang nakal. Untuk itu, Ia meminta masyarakat melapor jika menemukan kecurigaan adanya peredaran uang palsu melalui jasa penukaran uang.
“Jangan sampai terjadi penipuan dengan menukar uang palsu. Kalau ragu, saran saya agar lebih aman, bisa melakukan tukar menukar uang ke perbankan yang resmi,” pungkasnya.
Seperti diketahui, titik-titik jasa penukaran uang baru yang ada di kawasan kota seperti di Alun-alun dan Jalan Sunan Kudus. Selain itu, juga masih banyak di wilayah kecamatan yang berada di tempat strategis.
Salah seorang pemilik jasa penukaran uang baru di kawasan Alun-alun Kudus, Eko (35) mengaku meski bulan Ramadan baru memasuki hari ke-15 namun animo masyarakat untuk menukarkan uang baru sudah mulai ada. Uang baru itu biasanya dipakai untuk memberikan angpau kepada anak-anak yang melakukan silaturahmi saat lebaran.
Eko mengaku baru tahun ini memulai usaha jasa penukaran uang baru. Sejak awal ia membuka stand setiap hari terdapat satu sampai tiga orang yang menukar uang. Biasanya, lanjut dia, mendekati hari raya penukaran uang baru akan lebih ramai.
“Seminggu ini lumayan bisa Rp100 ribu sampai Rp400 ribu perhari yang menukarkan uang,” ungkapnya.
Ali Bustomi