WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Guru Besar Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Tri Joko Raharjo, MPd menyampaikan meningkatnya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menyebabkan peran Pendidikan Non Formal (PNF) menjadi pertimbangan.
“PNF tidak hanya mendukung wajib belajar tapi juga memberantas buta aksara. Perluasan pendidikan anak usia dini juga bisa meningkatkan kecakapan dan keterampilan yang mampu meningkatkan kesejahteraan hidup bagi warga belajar,” ujar dia.
Hal itu disampaikan Prof Dr Tri Joko Raharjo, MPd dalam acara “Ngobrol Pinter Anak Luar Sekolah (Ngopi Alus)” yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-XVIII PKBM Prospek Wonosobo di kampus setempat.
Selain Prof Dr Tri Joko, bertindak sebagai pembicara juga dalam acara tersebut, Tuslihah (Ketua Forum PKBM Jawa Tengah) dan Dr Akhmad Mukholis, SPd MPd (Direktur PKBM Prospek Wonosobo).
Menurut Prof Dr Tri Joko, lima kiat dalam mengelola lembaga PKBM, yakni to heart atau dari hati, to head alias dengan kepala atau berfikir inovatif, to hand atau dengan tangan dan bertindak, to health dilakukan secara sehat dan to heritage atau berdasarkan budaya daerah asal.
“Saya sangat mengapresiasi atas diraihnya gelar Doktor pada Dr Akhmad Mukholis, MPd (alumni Paket C) yang berhasil menempuh studi S3 jurusan PLS. Saya sangat bangga dengan disertasi yang berjudul “Aksesibilitas dan Partisipasi bagi Alumni Pendidikan Kesetaraan,” ujarnya.
Regulasi Khusus
Dikatakan, disertasi di atas juga belum pernah dikaryakan oleh siapapun. Sehingga menjadi karya satu-satunya tentang keterterimaan dan partisipasi lulusan program Kejar Paket di masyarakat dan pemerintahan.
“Hal itu, merupakan karya yang luar biasa dari lulusan program pendidikan kesetaraan. Mas Akhmad Mukholis ini ternyata mampu menyelesaikan tema disertasi yang belum dikaji orang lain,” akunya.
Dr H Akhmad Mukholis, SPd MPd, bertekad pendidikan luar sekolah yang masih dipandang sebelah mata dari sistem pendidikan nasional, perlu terus ada inovasi dan kreatifitas dalam pengelolaan dan manajemennya.
“Acara Ngopi ALus ini adalah bagian dari ikhtiar untuk mendiskusikan eksistensi dan perbaikan pengelolaan lembaga pendidikan luar sekolah. Apapun, selama ini, PNF telah ikut membantu pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Forum Komunikasi PKBM Jateng, Tuslihah mengungkapkan ada dilema yang dialami oleh penyelenggara satuan PNF/PKBM terkait dengan belum diperkuatnya regulasi yang mengatur keberadaan lembaga PNF/PKBM.
“Penguatan regulasi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan PNF/PKBM dalam memberikan layanan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat. Sehingga alumni PNF/PKBM ke depan semakin mendapat kepercayaan yang besar dari semua steakholder yang ada,” papar dia.
Muharno Zarka