SUARABARU.ID Fakultas Ekonomi (FE) Unissula menyelenggarakan diskusi santai pondok akuntansi syariah ke- 20. Kegiatan ini membahas akuntansi dalam perspektif Islam dan kritik akuntansi berlaku umum dalam perspektif ekonomi Islam mazhab Hamfara. Hadir sebagai pemateri dosen Akuntansi FE Unissula Dr Kiryanto SE MSi Ak CA dan Dosen STEI Hamfara Yogyakarta M Baiquni Syihab SEI MSi. Kegiatan berlangsung secara daring, Jumat (24/02/2023).
Dr Kiryanto memaparkan bahwa kegiatan ini sebagai ruang diskusi mengenai akuntansi dalam perspektif Islam. “Kegiatan ini adalah untuk berdiskusi bersama-sama mengenai akuntansi dalam prespektif Islam lebih dalam lagi. Ekonomi Islam dibangun atas dasar keyakinan yang menjadi dasar perilaku manusia, diantaranya kehidupan yang sesungguhnya adalah akhirat, kehidupan akhirat merupakan akhir pembalasan dan pertanggungjawaban kehidupan dunia, pemikiran akal manusia adalah terbatas, dan sumber informasi yang sempurna hanyalah Al-Qur’an dan Hadits,” ujarnya.
Ia menambahkan ekonomi Islam sebagai cara melindungi ketidakadilan penggunaan sumber daya alam. “Ekonomi Islam sebagai ilmu dan penggunaan perintah dan aturan syariah untuk melindungi dari ketidakadilan dalam pengadaan dan penggunaan sumber daya alam untuk tujuan memenuhi kebutuhan manusia dan untuk memungkinkan mereka menjalankan tanggung jawabnya kepada Allah SWT dan masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya.
Sementara Baiquni Syihab menjelaskan untuk mengetahui kritik akuntansi menurut Mazhab Hamfara harus mengerti konsep tersebut. “Ekonomi Islam mazhab Hamfara ini merupakan ekonomi Islam yang diajarkan dan dipegang oleh civitas akademika kampus STEI Hamfara Yogyakarta. Ekonomi Islam yang berlandaskan Al – Qur’an, sunnah Nabi saw dan ijma’ Shahabat. Ekonomi Islam yang berdasarkan pendapat terkuat dari argumentasi dalil ulama, Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tidak menjadi tolak ukur.
Ia menambahkan ada empat poin masalah yang menjadi fokus utama diantaraya utang jangka panjang, laba ditahan, depresiasi, dan tabungan deposito mudharabah.