BREBES (SUARABARU.ID) – Tidak tersedianya informasi mengenai luas penggunaan lahan di Desa Banjaranyar, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes mendorong Jihan Shonia Pardcipta membuat peta lahan. Mahasiswa KKN Undip itu berharap, dengan tersedianya peta lahan maka Desa Banjaranyar memiliki georeferensi yang akurat dan tepat.
“Tidak tersedianya informasi mengenai luas penggunaan lahan di Desa Banjaranyar, saya terketuk untuk membuat peta lahan,” tutur Jihan menyampaikan alasan pembuatan peta lahan, di Sekretariat KKN Desa Banjaranyar, Senin (13/2/2023).
Untuk mendapatkan gambaran detail dan akurasi yang tepat, Jihan melakukan proses pembuatan peta penggunaan lahan Desa Banjaranyar diawali dengan koordinasi dengan pihak Pemerintah desa (Pemdes) setempat. Koordinasi awal berupa informasi terkait batas-batas wilayah, dilanjutkan dengan proses digitasi on-screen menggunakan aplikasi pemetaan dan divalidasi dengan observasi lapangan pada beberapa titik lokasi.
“Hasil konsepnya, dikonsultasikan kembali dengan perangkat desa, hingga pada akhirnya dicetak dan diserahkan ke pihak Pemdes,” ungkap Jihan.
Kata Jihan, peta tersebut bermanfaat untuk mengetahui jenis penggunaan lahan beserta luasannya. Jihan menggarap peta sekitar 18 hari bersamaan dengan penyusunan profil wilayah. Dibantu dengan teman-teman KKN yang berjumlah 10 orang, Jihan mampu menyelesaikan peta dan sudah di pamerkan dalam Gelar Karya dan Inovasi KKN Undip beberapa waktu yang lalu di Islamic Center Brebes.
Jihan Shonia Pardcipta yang masih duduk di bangku kuliah jurusan Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan Universitas Diponegoro menjalani KKN sejak 3 Januari sampai 16 Februari 2023.
Terdapat sepuluh kabupaten yang menjadi lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), meliputi: Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Sragen, dan Kabupaten Wonogiri.
Luaran program kerja keilmuan berupa peta penggunaan lahan ini mendukung dalam penyusunan profil Desa Banjaranyar. Baik peta penggunaan lahan maupun profil Desa Banjaranyar diharapkan dapat membantu dalam pengenalan karakteristik desa sekaligus dapat memperbaharui data dan informasi Desa Banjaranyar.
“Secara lebih lanjut, data dan informasi tersebut dapat digunakan pemerintah desa sebagai masukan/input dalam perencanaan pembangunan desa,” pungkasnya.
Sutrisno
