SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengecek harga serta stok komoditas beras dan minyak goreng, di beberapa pasar Kota Semarang, Jumat (10/2/2023). Dari semua pasar yang dia datangi, Ganjar hampir tidak menemukan stok minyak subsidi, Minyakita.
Sambil olahraga sepeda pagi, Ganjar mendatangi lima pasar di Kota Semarang. Antara lain, Pasar Wonodri, Pasar Peterongan, Pasar Langgar, Pasar Dargo, dan Pasar Johar Kanjengan.
Di setiap pasar, Ganjar menyapa dan berbincang dengan sejumlah pedagang. Kepada Gubernur Jateng dua periode itu, para pedagang pasar mengatakan, stok beras dan minyak goreng secara umum aman.
BACA JUGA: Sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 Harus Digencarkan
”Beras sama minyaknya gimana, harganya naik semua? Minyakita ada stoknya?” tanya Ganjar.
Pertanyaan itu disampaikannya, ketika bertemu pedagang. Sebagian besar pedagang di pasar menyebutkan, harga dua komoditas itu naik. Dia mencontohkan, misalnya harga minyak dari yang semula dikisaran Rp 15 ribu per liter, kini naik menjadi Rp 16.500 per liter.
Bahkan sejumlah pedagang di pasar mengaku, minyak goreng subsidi sudah lama tidak ada. ”Kalau Minyakita sudah lama nggak ada pak. Adanya yang kemasan sama curah,” ujar pedagang sembako di Pasar Langgar.
BACA JUGA: Potensi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Wajib Diantisipasi
Di Pasar Dargo, Ganjar mendatangi penjual beras. Menurut sang penjual, harga beras mengalami kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir.
”Stoknya nggak banyak pak. Biasanya sepuluh zak. Naik terus harganya, kadang Rp 100, kadang Rp 200. Ya kalau saya kan maunya nggak naik,” ujar penjual beras di Pasar Dargo.
Gubernur menyampaikan, pengecekan seperti ini penting dilakukan. Selain memantau stok, Ganjar juga berupaya menghimpun informasi tentang kenaikan harga di dua komoditas yang jadi faktor inflasi.
BACA JUGA: Aslog Kapolri Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Polres Magelang Kota
”Ini lagi coba kami konsolidasikan, untuk ngecek kenapa beberapa harga pangan kita naik, wabil khusus dua ini, minyak dan beras,” ungkap Ganjar di Pasar Johar Kanjengan.
Mantan anggota DPR RI itu menyebut, ada banyak faktor yang disampaikan pedagang, dan menyebabkan harga beras naik. Di antaranya banjir dan serangan hama.
Sedangkan stok minyak goreng curah, terang Ganjar, masih tersedia di pasar. Meski demikian, harga minyak goreng curah sudah mulai naik.
BACA JUGA: MWC NU Batealit Gelar Festival Durian di Peringatan Satu Abad NU
”Harganya Rp 16.000- Rp 16.500. Terus yang brand dengan merk tertentu, ada yang bisa harganya sekitar Rp 17 ribu. Jadi ini yang konkret. Maka kalau kemarin kami rapat pengendali inflasi, ternyata memang harga berasnya naik, minyak goreng naik dan Minyakita tidak ada,” ujarnya.
Ganjar pun meminta Satgas Pangan untuk terus bergerak, mencari penyebab dari kenaikan harga, khususnya dua komoditas itu.
”Saya akan cek beberapa daerah yang sudah panen, apakah ini terkait dengan suplai atau ada penyebab lain. Satgas pangan juga kemarin menemukan yang di Kendal, mudah-mudahan tidak ada siapa pun yang bermain spekulasi untuk soal ini,” tandas dia.
Riyan