SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengatakan, keteladanan guru kepada peserta didik sangat penting, dalam upayanya menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi penerus.
Hal itu seperti yang disampaikannya, dalam Diklat Nasional Peningkatan Kompetensi Guru, dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, yang digelar secara daring, diselenggarakan oleh Yayasan Bina Bangsa Maju, Rabu (18/1/2023). Peserta diklat di acara ini, para guru dari tingkat PAUD hingga SLTA, dari seluruh Indonesia.
”Guru adalah sosok penting yang bisa kita andalkan, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena guru adalah orang pertama yang secara formal, memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik,” kata Lestari dalam sambutannya.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Suami Istri Penjual Narkotika
Menurut dia, memberi keteladanan adalah tugas mulia para guru kepada anak bangsa, melalui transfer nilai-nilai kebangsaan, dalam relung hati para peserta didik.
”Manusia sebagai makhluk sosial, memerlukan ruang hidup yang konkret dan pergaulan hidup dalam realitas kebhinnekaan bangsa,” ujar Rerie sapaan akrab Lestari, .
Nasionalisme dalam pengertian kesadaran akan identitas Nasional, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, pada kenyataannya merupakan roh atau jiwa kehidupan suatu bangsa.
BACA JUGA: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Apresiasi Kapolri, Tindak Pelaku Pemerkosaan Anak
Ditambahkan dia, dalam konteks Indonesia, Pancasila tidak sebatas ideologi yang menyatukan atau filosofi kehidupan berbangsa saja. Tetapi lebih dari itu, merupakan “cara hidup” sebagai manusia Indonesia.
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berpendapat, perubahan pandangan terhadap nasionalisme sebagai instrumen politik dalam satu dekade terakhir, bukan tanpa alasan.
Degradasi pemahaman akan nasionalisme, imbuhnya, melahirkan satu generasi yang cenderung abai pada kesadaran kehidupan berbangsa. Selain itu, ketidakpedulian pada nilai budaya dan bangsa, berdampak pada kehidupan sosial.
BACA JUGA: Penentuan Juara Putaran Pertama di Palembang
Disampaikan Rerie, elemen penting dalam pembentukan nasionalisme adalah pendidikan. Karena salah satu tujuan bernegara yang terangkum dalam konstitusi UUD 1945 adalah, mencerdaskan kehidupan bangsa.
”Pendidikan merupakan salah satu jalan mencerdaskan serta menanamkan ideologi kehidupan berbangsa. Pendidikan merupakan ruang keberlanjutan historis dan implementasi nilai kehidupan berbangsa,” ujar Rerie.
Sebagai abdi negara dan pelayan publik, secara khusus sebagai guru, tegas Rerie, hendaknya mampu menjadi penegak nilai-nilai Pancasila. Sehingga setiap warisan nilai-nilai baik dari para pendiri bangsa, dapat diteruskan lintas generasi.
BACA JUGA: Universitas Muhammadiyah Kudus Wisuda 806 Mahasiswa
Pada kesempatan itu, Rerie yang juga menjadi Dewan Pembina Yayasan Sukma Bangsa, yang mengelola beberapa sekolah unggulan di Bireuen, Pidie dan Lhokseumawe di Aceh, dan sekolah unggulan di Palu, Sulawesi Tengah, juga memperkenalkan model pembelajaran School That Learn, yang digagas Peter Senge, dan merupakan metode untuk menghadapi ragam tantangan dalam proses mengajar.
Metode School That Learn, ungkapnya, didasari lima disiplin penting dalam proses belajar, yaitu system thinking, personal mastery, mental model, shared vision dan team lerning. Berdasarkan lima disiplin itu, pola pengajaran akan lebih adaptif dalam penerapannya.
Riyan