KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –“Keluhane napa, Bu. Mboten nate dicegat tiyang kan. Mugi-mugi mboten nggih” (keluhannya apa, Bu. Tidak pernah dicegat orang kan. Semoga tidak pernah ya). Kalimat itu dilontarkan Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, saat berdialog dengan pedagang Pasar Borobudur, hari ini Jumat (30/12/22).
Dia menyempatkan diri melakukan kegiatan Jumat Curhat, hari ini. Dengan didampingi para kepala satuan (Kasat) dan Kasi Humas, masuk ke Pasar Borobudur dan sekitarnya untuk menampung keluhan warga.
Ketika ditemui usai dari Pasar Borobudur, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, dia sengaja turun ke lapangan untuk melihat kondisi warga masyarakat. “Mungkin ada kendala, aspirasi, maupun masukan, terkait Kamtibmas, kami tampung,” tuturnya.
Kegiatan itu dilakukan secara serentak. Plt Kapolresta melaksanakan di sekitar Pasar Borobudur. Sedangkan Polsek jajaran dipimpin oleh Kapolsek, melakukan kegiatan yang sama di wilayah kerjanya.
Hasil dari kegiatan itu dia mendengarkan adanya sejumlah keluhan. Misalnya tukang ojek pangkalan Pasar Borobudur berkeinginan didaftarkan menjadi ojek online, sehingga bersama dengan ojek online yang ada. Mereka juga menanyakan bantuan yang pernah diterima pada masa pandemi, sekarang ini sudah tidak ada lagi.
“Kami akan tanyakan ke pihak Pemda,” katanya.
Beberapa pedagang sembako di dalam pasar mengeluhkan fluktuasi harga dan kelangkaan minyak. Juga keluhan banyaknya pedagang yang menjajakan barang dagangannya di pinggir jalan. Keluhan itu juga akan dikomunikasikan dengan pengelola pasar.
Menurut Plt Kapolresta, para pedagang yang menggunakan badan jalan untuk berdagang itu sebenarnya melanggar aturan. “Akan kami komunikasikan dengan pengelola pasar, agar yang berdagang di badan jalan semuanya masuk ke pasar, sehingga tidak mengganggu keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas,” katanya.
Tentang keamanan pasar, menurutnya, tidak ada kendala. Karena setiap malam ada petugas jaga.
Plt Kapolresta Magelang juga menuturkan, kegiatan seperti itu akan dilakukan secara berkelanjutan. Setiap Jumat akan turun ke lapangan. Adapun sasarannya berpindah-pindah lokasi, sambil melihat keluhan -keluhan.
“Mungkin juga ada saran dan masukan yang selama ini belum tersentuh. Kami akan gali itu,” tandasnya.
Eko Priyono