JEPARA (SUARABARU.ID) – Kelestarian ukir di Jepara terancam punah. Pasalnya minat generasi muda mengukir kian terkikis minat mereka terjun ke prabik garmen atau dunia industri lain. Gaji tinggi menjadi alasan mereka meninggalkan ukir yang turun temurun ditekuni oleh orang tua mereka.
Berangkat dari keprihatinan atas kelestarian ukir, MTs Nahdlatul Fata bekerja sama dengan Karang Taruna Pasir Putih Petekeyan menggelar pelatihan ukir untuk siswa-siswi MTs Nahdlatul Fata.
Bertempat di MTs Nahdlatul Fata kegiatan Pelatihan Ukir dibuka langsung oleh Ketua Karang Taruna Pasir Putih Petekeyan, Makruf, yang juga sebagai Waka. Kesiswaan MTs Nahdlatul Fata.
Saat membuka acara Makruf berpesan agar siswa-siswi menekuni ukir sebagai warisan leluhur. ‘ Kami harap adik-adik serius mengikuti pelatihan ukir. Karena ukir bukan sekadar mata pencaharian, namun warisan adiluhung dari nenek moyang kita.” Tukar Makruf memberi semangat.
Sementara itu Subekhan, Kepala MTs Nahdlatul Fata menyambut positif kerjasama pelatihan Ukir dengan Karang Taruna Pasir Putih. ” Kami apresiasi atas kerjasama pelatihan ukir. Kami cukup prihatin dengan kelestarian ukir di Jepara, khususnya di Petekeyan. Sebagai desa Kampoeng Sembada Ukir, alih generasi ukir cukup memprihatinkan,” tegas Subekhan.
Kegiatan yang dirancang sebagai kegiatan ekstrakurikuler ini dibimbing oleh Suprayitno, pengukir senior yang lama berkecimpung di dunia ukir. Ia berharap dari pelatihan ini muncul generasi muda yang siap melestarikan ukir dan menjaga marwah Jepara sebagai kota ukir.
Hadepe – Sub