SUARABARU.ID Unissula menerima dua penghargaan tingkat nasional dari Ditjen Diktiristek. Penghargaan tersebut adalah Unissula sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan pelaporan tracer study terbaik kategori lulusan 1001-3000. Penghargaan lainnya yaitu Unissula sebagai PTS terbaik dalam pelaporan prodi yang sudah terekognisi internasional. Penghargaan diserahterimakan kepada Rektor Prof Dr Gunarto SH MH dalam acara anugerah Diktiristek 2022 di Jakarta, (15/12). Turut hadir mendampingi Wakil Rektor I Dr Andre Sugiyono.
Prof Gunarto menyatakan dua penghargaan tersebut merupakan bukti penjaminan mutu yang dilakukan Unissula sudah mendapat pengakuan nasional. “Alhamdulilah malam ini Unissula mendapat dua penghargaan tingkat nasional sekaligus. Itu artinya budaya mutu yang dibangun Unissula dalam proses pendidikannya sudah terbukti unggul dan mendapat pengakuan dan menjadi percontohan di tingkat nasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan hingga saat ini ada 396 program studi dari semua perguruan tinggi di Indonesia yang terekognisi internasional. Dimana Unissula merupakan PTS terbaik di Indonesia yang mempunyai prodi terekognisi secara internasional.
Program studi terekognisi internasional adalah program studi yang memiliki hasil evaluasi internasional. Secara umum evaluasi tersebut merupakan penilaian yang diberikan kepada prodi yang memenuhi kriteria mutu yang memungkinkan outcomes dapat dicapai secara internasional. Dapat disimpulkan jika prodi terekognisi secara internasional, maka outcomes prodi tersebut setara dengan perguruan tinggi lain di luar negeri. “Banyaknya program studi yang terekognisi internasional membuktikan bahwa Unissula juga memiliki daya saing internasional,” pungkas Prof Gunarto.
Sistem pelaporan prodi terekognisi secara internasional dilakukan secara rutin tiap semester melalui sistem informasi akademik Unissula yang terhubung dengan Pangkalan Data Dikti (PDDikti) Kemendikbud Ristek.
Tracer Study
Sementara itu Dr Andre Sugiyono menjelaskan bahwa Unissula mempunyai sistem tracer study yang sangat unggul. Tracer study (studi penelusuran alumni) Unissula merupakan survei yang dilakukan untuk mengukur masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama. Yaitu untuk mengukur kesesuain bidang kerja lulusan saat mendapatkan pekerjaan pertama sesuai bidang studi masing-masing lulusan.
Selanjutnya mensosialisasikan hasil tracer studi ke sivitas akademika dan memanfaatkan hasil tracer studi untuk peningkatan mutu proses pembelajaran dan mutu lulusan. Universitas mendapatkan data tracer study dari fakultas dan dikompilasi menjadi data tracer study universitas sesuai jadwal tracer study yang ditentukan universitas.
“Tracer study adalah studi pelacakan jejak lulusan yang dilakukan kepada alumni dua tahun setelah lulus. Gunanya untuk mengetahui aktivitas kebekerjaan (bekerja, wirausaha dan melanjutkan pendidikan), keselarasan, dan kepuasan dunia kerja terhadap lulusan,” ungkapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan tujuan dari tracer study sebagai evaluasi relevansi kurikulum pendidikan dan gambaran kompetensi lulusan yang diterapkan Unissula dengan kebutuhan pasar kerja. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan dengan daya saing yang tinggi.
Seleksi Ketat
Plt Ditjen Diktiristek menyatakan penganugerahan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kerjasama yang dibangun bersama. “Karena memang tema kita selama tiga tahun terakhir ini adalah gotong royong. Kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mentransformasikan pendidikan tinggi dengan menyiapkan SDM yang unggul, adaptif, kreatif, inovatif, dan berakhlak mulia. Hal itu untuk memastikan masa depan yang gemilang,” ungkap Prof Nizam PhD dalam sambutan pembukaan acara.
Sementara itu Plt Sekretaris Ditjen Diktiristek Prof Tjitjik Srie Tjahjandarie mengungkap penganugerahan diberikan sebagai apresiasi kepada perguruan tinggi dan lembaga penyelenggara pendidikan tinggi terkait. “Penghargaan diberikan melalui serangkaian seleksi yang meliputi penjurian dan seleksi berdasarkan penarikan data yang mengukur kinerja perguruan tinggi, LLDIKTI, mitra kementerian lembaga serta dunia usaha dan dunia industri,” ungkapnya.
Pihaknya berharap penghargaan dapat memacu semangat instansi pendidikan tinggi dalam meningkatkan kinerja. “Kami berharap pemberian anugerah ini dapat memacu semangat insan pendidikan tinggi untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan program dan kebijakan pendidikan tinggi, riset, dan teknologi,” jelasnya.