JEPARA (SUARABARU.ID) – Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengaku terkejut dan sekaligus bingung sindiran Gautama Shindu Mahesa juara dua kompetisi SUCI X yang disampaikan di acara Somasi Deddy Corbuzier yang upload hari Minggu (11/12/2022) lalu. Curhatan Gautama Shindu Mahesa ini disampaikan mulai menit 23.20 – 35.12.
Namun demikian Edy Supriyanta mengaku sangat bangga dan memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai Gautama Shindu Mahesa yang disebutnya sebagai pekerja seni yang telah mengharumkan nama daerah dan masyarakat Jepara. “Saya selalu bangga atas prestasi yang dicapai putra -putri Jepara, walaupun hanya tingkat kabupaten sekalipun,” ujar Edy
“Karena itu saya minta maaf atas peristiwa yang disampaikan Gautama Shindu Mahesa yang disampaikan di acara Somasi Deddy Corbuzier jika memang benar terjadi demikian. Namun secara jujur, seingat saya tidak ada seorangpun yang menghubungi saya untuk mengagendakan kunjungan atau peyambutan Gautama Shindu Mahesa usai grand final SUCI X,” ujar Edy Supriyanta. Secepatnya akan saya klarifikasi, tambahnya. Tolong mas minta no mas Gautama Shindu Mahesa. Jika berkenan Mas Gautama akan kami terima hari Minggu (18/12-2022) di pendopo RA Kartini,” ujarnya kepada SUARABARU.ID.
Edy lantas menjelaskan, bahwa sejak mendapatkan tugas di Jepara ia mencoba membangun komunikasi yang baik dengan siapapun. “ Termasuk dengan adik-adik pelajar, mahasiswa, seniman dan bahkan pekerja seni di Jepara,” ujarnya.
Dalam acara yang kemudian viral dan ditonton lebih 1,2 juta orang tersebut Gautama Shindu Mahesa mengaku, sebelum taping grand final SUCI X, ada yang kasih tau saya, semangat ya. Juara atau tidak juara kamu akan disambut di pendopo,” ujar Gautama Shindu Mahesa menirukan seseorang yang menghubungi dia dan disebutnya sebagai bukan orang sipil. “Namun hingga sekarang belum terealisasikan,” ujar Gautama Shindu Mahesa.
Ia lantas mengungkapkan sudah mencoba menghubungi bukan orang sipil yang pernah menjanjikan diterima di pendopo. “Mohon maaf acaranya tidak jadi,” ujar Gautama menirukan jawaban orang yang menghubungi dia. Saya mencoba menghubungi kembali, namun sampai sekarang tidak dibalas walaupun saya sudah dua minggu di Jakarta,
“Mungkin masih banyak yang dipikirkan dan dilakukan seperti penanganan limbah Karimunjawa, jalan yang tidak kunjung selesai , lambatnya pelayanan di instansi publik,” ujar Gautama menyindir.
Hadepe