SUARABARU.ID – Di zaman yang serba canggih ini, Indonesia termasuk tertinggal dari negara-negara lain, khususnya di bidang teknologi pertanian.
Lantaran masih menggunakan teknologi yang sederhana, tidak mengherankan jika hasil pertanian di Indonesia belum bisa menyamai negara lain, misalnya Jepang. Negeri Matahari Terbit itu sudah bisa mengimpor hasil tani ke negara-negara lain secara berkala. Mengapa demikian?
Jepang mampu menciptakan pertanian secara hidroponik menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED). Minimnya lahan pertanian justru membuat Jepang kreatif.
Jepang berhasil menciptakan pertanian hidroponik, yaitu pertanian yang dilakukan di dalam gedung dengan cara penerangan menggunakan teknologi LED. Berkat itu, Jepang bisa menghasilkan sayuran 100 kali lebih banyak dibandingkan dengan proses penanaman konvensional biasa.
Selain itu, Jepang sukses menciptakan teknologi high pressure sodium vapor, yaitu sinar matahari buatan untuk mempercepat tanaman tumbuh dengan subur.
Pertanian di Jepang juga dikendalikan oleh komputer sehingga para petani tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menanam bahan pertanian.
Hal lainnya, Jepang telah menciptakan mesin penanam padi otomatis yang biasa disebut dengan rice tranplanter. Mesin ini bisa digunakan sebagai penanam bibit padi secara serentak.
Berbagai kelebihan yang tersebut selayaknya membuat Indonesia belajar banyak dari Jepang. Salah satu caranya dengan mengirimkan tim ahli atau mengirim pertukaran pelajar dengan Jepang untuk mempelajari teknologi pertanian tersebut.
Amat disayangkan karena selama ini Indonesia memiliki lahan yang sangat luas dan subur tetapi tidak dibarengi dengan teknologi di bidang pertanian. Jika pemerintah serius menggodok usaha ini, bukan tidak mungkin Indonesia bisa bersaing dengan negara lain, termasuk Jepang.
Bima Setiawan, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Universitas Semarang