Oleh : Talkhis Kumalasari, S.Pd.SD
Pembelajaran bahasa Indonesia adalah suatu proses perjalanan panjang yang dilalui oleh setiap siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa kedua setelah bahasa Ibu. Adapun kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kompetensi ini harus dikuasai siswa dengan baik.
Penulis yang bertindak sebagai guru disini melakukan pengamatan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas VI di SD Negeri 2 Pekalongan. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa minat terhadap literasi siswa masih rendah. Salah satu materi yang ada di muatan pelajaran Bahasa Indonesia adalah menyusun teks eksplanasi.
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Struktur teks eksplanasi antara lain identifikasi fenomena, rangkaian kejadian dan interpretasi.
Dalam pembelajaran materi teks eksplanasi siswa terlihat pasif. Dimana siswa secara mandiri membaca teks kemudian menjawab pertanyaan. Belum terlihat adanya komunikasi antara siswa. Siswa juga belum menunjukkan keaktifan dalam bertanya pada guru ataupun berpendapat.
Mengatasi permasalahan tersebut guru menerapkan metode pembelajaran Think Pair Share. Metode Think Pair Share merupakan metode pembelajaran kooperatif yang bercirikan berpasangan atau terdiri dari dua orang.
Isjoni (2009) menjelaskan bahwa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temanya. Mereka akan belajar dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.
Menurut Isjoni (2015), langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah Tahap Berpikir (Think). Pada tahap Think, siswa diminta untuk berpikir secara mandiri mengenai pertanyaan atau masalah yang diajukan.
Tahapan kedua adalah Berpasangan (Pairing). Guru mengarahkan siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah dipikirkan dengan teman sebangku. Pada tahap ini guru meminta kepada siswa untuk berpasangan dengan teman di sampingnya, misalnya teman sebangkunya. Ini dilakukan agar siswa yang bersangkutan dapat bertukar informasi satu sama lain dan saling melengkapi ide-ide jawaban yang belum terpikirkan pada tahap Think. Tahap 3 yaitu Berbagi (Sharing). Guru meminta kepada siswa untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang mereka bicarakan.
Dalam penerapan TPS dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks eksplanasi diawali dengan pembentukan kelompok. Kelompok yang terdiri dari dua orang siswa. Disini guru menetapkan dengan teman sebangku masing-masing. Setiap kelompok dibagikan LKPD yang berisikan teks eksplanasi dan rangkaian kegiatan.
Langkah awal adalah think. Tahapan think disini masing-masing siswa membaca teks eksplanasi kemudian menemukan informasi-informasi penting dari teks tersebut. Setelah itu mereka berkolaborasi dengan teman sebangkunya. Dalam kegiatan tersebut masuk ke dalam tahapan pair. Mereka saling bertukar pendapat untuk menyelesaikan LKPD dari guru. Setelah tersusun hasil diskusi mereka, kemudian secara bergantian mengemukakan pendapat di depan kelas. Teman dari kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok temannya.
Berdasarkan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaraan kooperatif tipe Think Pair Share didapatkan siswa aktif dalam pembelajaran. Mereka juga berkolaborasi dan bekerjasama dengan teman saling bertukar ide dan pendapat. Mereka juga berlatih untuk tampil di depan kelas.
Penulis adalah Guru SD Negeri 2 Pekalongan