WONOGIRI – Suryo Manggolo, group reog dadak merak dari SMK Muhamadiyah Purwantoro, Wonogiri, keluar sebagai juara pertama dalam festival reog lintas propinsi Tahun 2019. Tampil dengan nomor undian 05, Suryo Manggolo meraih nilai tertinggi, yakni sebanyak 1.025 dan mengalahkan Singo Manggolo Mudo (SMK Negeri 2 Wonogiri) yang pernah berulangkali meraih gelar juara festival reog tingkat nasional.
Pj Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Kabuaten Wonogiri, Sriyanto, Senin (5/8), menyatakan, festival lintas propinsi reog Tahun 2019 diikuti sebanyak 12 group yang datang dari wilayah Solo Raya (Jateng), Ponorogo (Jatim) dan Yogyakarta (DIY). Festival dalam rangka memeriahkan HUT Ke 74 Proklamasi Kemerdekaan RI ini, dilaksanakan selama dua hari di Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri.
Dalam festival reog yang menyediakan piala bergilir, tropi tetap dan hadiah uang pembinaan total sebanyak Rp 13 juta ini, dibuka resmi oleh Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa. Untuk peraih juara II dan III dimenangi oleh Komunitas Reog Solo Raya asal Surakarta dan Reog Singo Manggolo Mudo (SMK Negeri 2 Wonogiri). Kedua group reog yang tampil dengan nomor undian 10 dan 11 ini, masing-masing meraih total nilai sebanyak 1.021 dan 1.011. Untuk juara harapan I, II dan III, diraih tiga group reog tuan rumah. Terdiri atas Reog Gembong Toh Jali dari Purwantoro, Singo Wulung Wonogiri dan Singo Lodra Eromoko.
Kabid Kebudayaan Dikbud Kabupaten Wonogiri, Eko Sunarsono dan Kasi Kesenian Karman, menambahkan, maksud dan tujuan festival reog adalah untuk mengembangkan minat, bakat dan ketrampilan seni, membangun kecintaan dan rasa memiliki terhadap seni budaya, Juga untuk ajang memumpuk dan menanamkan jiwa serta semangat persatuan dan kesatuan, meningkatkan apresiasi dan partisipasi dalam berkesian, serta mengembangkan karakter kepribadian dan jati diri.
Kriteria peinilaian meliputi aspek wiraga, wirama, wirasa dan penyajian. Kepada semua group reog yang menjadi peserta festival diberikan bantuan uang transport masing-masing Rp 2,5 juta. Kepada peraih gelar juara pertama berhak memboyong piala bergilir Bupati Wonogiri.
Pj Kepala Dikbud Kabupaten Wonogiri, Sriyanto, menyatakan kagum terhadap tampilnya kaum muda generasi millenial yang ternyata mahir memainkan reog. Yang kemahiran mereka tersebut, merupakan buah latihan yang lama dan intens, yang senantiasa terasah.
Hal lain yang membuat kagum, tampilnya beragam kreativitas garap koreografer terhadap sajian sendra tari kesenian reog, meski harus tetap mengacu pada pakem baku yakni pada latar belakang historis Reog Ponorogo dengan tokoh-tokoh sentralnya yakni Prabu Klana Sewandana, Bujangganong dan Singo Barong. ”Garapnya beda-beda, tapi tetap tersaji dalam tampilan yang bagus,” puji Sriyanto.(suarabaru.id/Bambang Pur)