JEPARA (SUARABARU.ID) – Seiring bertambahnya jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan gaya hidup masyarakat di Kabupaten Jepara tentunya dapat meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis sampah, dan keragaman karakteristik sampah lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekda Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) VI Bank Sampah Induk di Pendopo Kartini, Kamis (26/10/2022).
Hadir dalam acara tersebut Kepala OPD, Para Camat, Petinggi dan Lurah, Bank Sampah Unit Se-Kabupaten Jepara. Sedangkan narasumbner yang dihadirkan adalah Wilda Yanti dari Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI).
Karena itu menurut Edy Sujatmiko, sampah merupakan salah satu permasalahan nasional, tidak terkecuali di Jepara. Sampah menjadi masalah yang belum dapat ditangani secara berkelanjutan (sustainable). Sehingga pola sistem open dumping di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dilakukan selama ini tidak menjawab persoalan sampah itu sendiri.
Edy Sujatmiko menyampaikan, jumlah penduduk Jepara lebih dari 1,2 juta jiwa. Produksi timbunan sampah berbanding lurus dengan bertambahnya populasi penduduk. Hal ini akan mengakibatkan beberapa TPA mulai penuh, bahkan overload. “TPA Bandengan yang memiliki luas 7,4 hektare, diperkirakan hanya akan mampu menampung sampah 2-3 tahun kedepan,” ujarnya.
Karena itu menurut Edy, Bank Sampah merupakan suatu bentuk pengelolaan sampah berbasis lingkungan yang berfungsi sebagai tempat pemilahan dan pengumpulan sampah non organik yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali sehingga menghasilkan nilai ekonomis.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Farikhah Elida dalam laporannya menyampaikan, potensi timbulan sampah per hari di Kabupaten Jepara mencapai 400 ton. Selain permasalahan timbulan sampah di hilir, dirinya memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Yakni pencapaian target Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) dalam pengelolaan sampah tahun 2025 sebesar 70 persen.
Sementara penanganannya baru tercapai 32, 49 persen, dan pengurangan yang baru terealisasi 11,3 persen di tahun 2021. Tema Rakerda tahun ini “Bank Sampah sebagai Pondasi Dasar Menuju Desa Mandiri Sampah Berkelanjutan”. Ada 130 lebih Bank Sampah Unit, namun yang aktif hanya 94 unit.
“Mari seluruh masyarakat dan dunia swasta kita dukung Desa Mandiri Sampah, untuk memenuhi kebutuhan hidup masa sekarang dan mendatang,”terangnya.
Pada kesempatan itu, dilakukan pemilihan Ketua Bank Sampah Induk periode tahun 2022-2025.
Hadepe –kmf