SEMARANG (SUARABARU.ID)– Generasi muda harus memperkuat niat secara bersama, untuk menjadi benteng penjaga persatuan, di tengah keberagaman yang dimiliki negeri ini. Menjadi Indonesia harus berani berbeda dengan keragaman identitas, budaya dan bahasa, dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
”Beberapa waktu terakhir, kita sebagai anak bangsa merasakan munculnya perbedaan yang disebabkan berbeda pandangan, terkait sejumlah hal di tengah kehidupan kita,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Jumat (30/9/2022).
Hal itu seperti yang disampaikannya, dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan secara virtual, bertema Merawat Kebhinnekaan, Toleransi, Persatuan dan Kesatuan Indonesia.
BACA JUGA: Hari Kesaktian Pancasila, Edy Sujatmiko : Implementasikan Cinta Pancasila untuk Membangun Jepara
Kegiatan itu digelar dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pada Diklat Komando Inti Mahatidana, MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Banyumas, di Lapangan Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jumat (30/9/2022) malam.
Hadir pada kesempatan itu, Fauzi H Amro (Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Nasdem/Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Provinsi Sumatera Selatan), Ma’ruf Cahyono (Sekretaris Jenderal MPR RI), Yudo F Sudiro (Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Banyumas), dan para peserta diklat Koti Mahatidana Kabupaten Banyumas.
”Sebagai bangsa yang beradab, dengan semua nilai luhur yang dimiliki, perbedaan pendapat atau pilihan bukan alasan untuk menciptakan perpecahan,” ujar Lestari.
BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan Nusantara di Jateng Lebihi Target
Kini saatnya, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, setiap anak bangsa dan generasi muda, harus bersama-sama menanamkan kesadaran, untuk mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Rerie, keberagaman adalah sebuah kekayaan, dan perbedaan bukan untuk dijadikan bahan saling benci dan bermusuhan.
”Generasi muda memiliki tanggung jawab moral dan sosial, dalam menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam keberagaman,” jelas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu.
BACA JUGA: Pesta Wirausaha Kebumen, 80 Persen Tampilkan Produk Lokal
Karena, menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini, kebhinnekaan juga berpotensi melahirkan tantangan, berupa polarisasi dan dikotomi, karena perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat.
Kondisi itu, tegas Rerie, ditambah lagi dengan munculnya perubahan di berbagai bidang kehidupan di dunia, yang juga berdampak pada kondisi sosial, politik, dan ekonomi bangsa Indonesia saat ini.
”Karenanya kita sebagai bangsa, harus mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan, dengan membangkitkan nilai-nilai toleransi dan kebhinnekaan, yang diwariskan para pendiri bangsa ini,” tegas Rerie.
Riyan