blank
Peserta inkubator bisnis yang digelar Disparbud Wonosobo. Foto : SB/dok Disparbud

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo Agus Wibowo mengatakan pengembangan sektor unggulan ekonomi kreatif (ekraf) di Wonosobo digadang dapat mencetak calon usahawan baru yang berdaya saing global, guna berkontribusi menyokong perekonomian daerah.

“Pembentukan inkubator bisnis dalam rangka pengembangan sektor unggulan ekonomi kreatif di Wonosobo, saya harap mampu mencetak calon usahawan muda yang baru guna berkontribusi menyokong perekonomian Wonosobo,” tuturnya.

Agus Wibowo mengataskan hal itu saat memberikan sambutan pada acara “Focus Group Discussion (FGD) Finalisasi Penyusunan Peta Jalan Dalam Rangka Pengembangan Sektor Unggulan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo,” di Ruang Meeting Kembang Hotel Dafam Wonosobo.

Menurut Agus, tiga sub sektor yang memberikan sumbangsih terbesar terhadap ekonomi kreatif diantaranya, industri kuliner sebesar 41,69 persen, industri fashion sekitar 18,15 persen dan industri kerajinan sekitar 15,10 persen.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar sub sektor lain seperti animasi dan konten kreator beserta komunitasnya juga terus digalakkan. Apalagi saat ini dunia tengah memasuki era baru di mana industri kreatif di sektor tehnologi informasi tengah jadi gaya hidup generasi milenial.

“Pemkab Wonosobo akan berusaha mewujudkan capaian ekraf yang sebanyak-banyaknya, memperluas ekspresi dan interaksi ekraf melalui pembangunan beberapa fasilitas penunjang, seperti mal ekonomi kreatif, ruang seni, ruang pertunjukkan, museum dan studio konten kreator di Mandala Wisata,” ujarnya.

Pemkab Wonosobo melalui Disparbud, lanjutnya, akan memperluas ruang ekspresi dan interaksi ekraf melalui pembangunan dan optimalisasi sarana dan prasarana yang ada, selain itu pembentukan inkubator bisnis juga menjadi strategi yang tepat melalui tiga tahapan penting, training, monitoring, dan mentoring berbasis pada perumusan pola yang paling efektif dan efisien.

Senada dengan Agus, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonosobo Junaedi menyampaikan, fokus pengembangan ekonomi kreatif di Wonosobo menyasar pada pertanian, pariwisata, dan koperasi.

Ekonomi Kreatif

blank
Kepala Disparbud Wonosobo, Agus Wibowo. Foto : SB/dok Disparbud

Pembentukan inkubator bisnis diharapkan mampu menjaring banyak orang muda kreatif yang menghasilkan produk berkualitas dan diterima oleh masyarakat luas. Sehingga banyak lahir pelaku usaha di kalangan generasi milenial.

“Wadah pembentukan inkubator bisnis selain mencetak usahawan baru juga dapat meningkatkan PAD Wonosobo, saya harap setiap desa lahir 1 sampai 5 usaha baru. Di desa nantinya akan muncul BUMDes yang digawangi kaum muda,” tegasnya.

Selain itu, pembentukan inkubator bisnis sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas calon wirausaha baru Wonosobo serta menjadi strategi pemerintah dalam peningkatan perekonomian dan inklusifitas pembangunan.

“Pengembangannya harus didukung melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas. SDM generasi muda yang unggul akan mempercepat laju perkembangan ekonomi kreatif di Wonosobo,” pintanya.

Lebih lanjut dikatakan, komposisi penduduk Indonesia sebagai bagian dari bonus demografi yang sudah bergeser, kesempatan itu harus dimanfaatkan dengan baik dengan membekali usia produktif melalui keterampilan bisnis yang memadai.

Diharapkan, keberadaan inkubator bisnis mampu menangkap ruang kreatif dan berani mengambil resiko bagi wirausaha baru. Perangkat Daerah juga diminta mengakomodir calon wirausaha baru dari kalangan pesantren dan disabilitas.

Sementara itu, Tim Ahli Pusat Pengembangan Kewirausahaan LPPM UNS Prof Eddy Triharyanto menambahkan, inkubasi bisnis dapat merubah pola pikir atau mindset masyarakat agar dapat menciptakan peluang usaha baru.

“Jika suatu negara ingin maju, minimal ada 5 persen dari penduduknya yang didorong menjadi pelaku usaha ekonomi kreatif, seperti di Jepang dan Korea. Ekonomi dua negara tersebut maju, karena dipengaruhi pengembangan usaha ekonomi kreatif,” tegas dia.

Kunci sukses dalam berwirausaha menurut dia, yakni produktivitas, inovatif, komitmen dan perbaikan bisnis terus menerus. Selain itu, pelaku bisnis juga bisa mengikuti perkembangan tehnologi informasi terkini.

Dalam kegiatan tesebut, peserta mendapatkan materi pemaparan singkat peta jalan pengembangan ekonomi kreatif di Wonosobo, konsep inkubator bisnis daerah oleh M Afif Ajiputra, success story pengelolaan inkubator bisnis oleh Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI).

Muharno Zarka