blank
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menjadi pembicara kunci pada kegiatan Halaqah Keluarga Sakinah yang diselenggarakan PW Muslimat Nahdlatul Ulama Jateng di Gradika Bhakti Praja, Jumat (30/9/2022). Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan, membangun keluarga yang harmonis, tidak terlepas dari peran besar ayah sebagai pemimpin dalam keluarga.

“Peran ayah memberikan pengaruh dalam pembentukan sebuah keluarga, karena dijadikan sebagai sosok panutan,” kata Taj Yasin usai menjadi pembicara kunci pada kegiatan Halaqah Keluarga Sakinah yang diselenggarakan PW Muslimat Nahdlatul Ulama Jateng, Jumat (30/09/2022) di Gradhika Bhakti Praja.

Kalau dalam agama itu, kata Yasin, ayah diajak supaya memberikan pendidikan, memberikan nafkah, memberikan keteladanan di tengah-tengah keluarga.

“Bagaimana anak supaya tidak melawan dengan orangtua, bagaimana orang tua menyayangi anak, bagaimana suami menyayangi istri dan seterusnya,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen,

Dalam membentuk keluarga, setiap orang mendambakan adanya kedamaian, keharmonisan, ketentraman, dan kebahagiaan.  Untuk mencapainya, bukan persoalan mudah bagi ayah. Proses mencapai keluarga yang harmonis, butuh waktu lama dan menurut Wagub, dimulai dari awal pernikahan.

“Ini bisa diajarkan apabila di awal-awal usia pernikahan itu, suami bisa menjelaskan kepada istri. (Memberikan) kasih sayang pada istri, bertanggung jawab pada istri, bagaimana mengelola uang dan dia tidak (mudah) marah,” jelasnya

Taj Yasin menekankan, dalam sebuah keluarga, pemimpinnya juga mesti bisa mengajak anggotanya untuk membangun komunikasi yang baik. Lewat komunikasi yang baik ini, akan ada keterbukaan, gotong royong, saling mengisi, dan saling menepati komitmen. Pondasi ini akan sangat membantu, saat sebuah keluarga dihadapkan pada persoalan.

Keluarga yang harmonis, imbuh Wagub, menjadi bagian dari memakmurkan negara. Anak-anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis, akan membentuk mereka menjadi sumber daya manusia berkualitas unggul dan berdaya saing.

Hery Priyono