blank
Rembuk Stunting di Kecamatan Bangsri (Foto: Umi Kulsum )

JEPARA (SUARABARU.ID) – Bertempat di Pendopo Kecamatan Bangsri Rembuk Stunting sebagai tindak lanjut Program  Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dalam rangka meningkatkan konvergensi pencegahan  stunting di Kabupaten Jepara yang masih tinggi, Rabu (14/9-2022) . Kegiatan tersebut diikuti oleh Tim Pencegahan dan Penurunan  Stunting ( TPPS )  Kecamatan Bangsri, perwakilan  ormas perempuan Aisyiyah  dan Muslimat,Petinggi  Tengguli ,Petinggi Banjar Agung ,carik dan kader-kader  desa.

Hadir sebagai narasumber Kepala Bapeda Jepara , Subiyanto, Plt Kepala DKK  Muh Ali,bertindak sebagai tuan rumah Camat Bangsri yang diwakili Sekcam Bangsri Tri Cahyono. Dalam sambutan pembukaan Tri Cahyono  mengulang pantun yang pernah disampaikan oleh  Edy Sujatmiko Sekda Jepara,” Ayu Tingting Rambutnya Keriting,Cegah Stunting itu Penting,”.

Stanting memang masih menjadi di Bangsri. Untuk itu mengupayakan pencegahan dan penurunan terus dilakukan.Menurut Subiyanto,akar permasalah semuanya adalah kualitas SDM ( Sumber Daya Manusia ).

Stunting di Indonesia diatas 20 %. Dalam  standar WHO, jika satu negara jumlah stanting diatas 20 % maka negara tersebut kualitas sumber daya manusianya kritis. Gangguan pertumbuhan yang disebabkan asupan gizi buruk di Jepara tidak hanya karena kemiskinan tetapi karena pemahaman tentang gizi bagi balita masih kurang,selain itu banyaknya para ibu muda bekerja di pabrik sehingga pengasuhan bayi dititipkan kepada keluarga  seperti  nenek,  saudara atau tetangga

Sedangkan Plt Kepala DKK  Muh Ali mengajak  semua fihak menggerakkan ibu-ibu  yang punya balita untuk datang ke posyandu balita secara rutin. Dengan demikian perkembangan pertumbuhan anak bisa terpantau“Karena pandemi membuat kegiatan posyandu tiarap selama 2 tahun. Sekarang perlu digalakkan lagi.Kedepan sosialisasi kepada sasaran tidak hanya memalui ceramah-ceramah  namun akan memanfaatkan  instrumen berbasis digital.

Hadepe – Umi Kulsum Albas Bangsri