blank
Yanling kepolisian oleh Tim Terpadu Polres Wonogiri, hadir membuka pelayanan di event CFD Kota Wonogiri.(Dok/Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tim terpadu Polres Wonogiri, Minggu (24/7), membuka lapak pelayanan keliling (Yanling) di event Car Free Day (CFD) Kota Wonogiri. Bersamaan itu, komunitas pecinta reptil memberikan edukasi tentang ular.

Yanling kepolisian terpadu dan edukasi ular ini, menempati sisi utara panggung Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, atau sisi depan dari Patung Bung Karno. Yang letaknya berseberangan ruas Jalan Ir Soekarno.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Aiptu Iwan Sumarsono, menyatakan, kegiatan pelayanan kepolisian yang dilakukan secara keliling dan terpadu ini, melibatkan personel dari tiga satuan.

Yakni dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dengan personel Ipda A Kristanto dan Briptu Khadawi, dari Satuan Intel Bripda Nurcholis dan dari Satlantas Brigadir Aminudin H Brigadir Gilang W.

Sebagaimana pernah diberitakan, warga masyarakat dapat meminta laporan kehilangan di lapak Yanling Polres tersebut. Juga dapat membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk memperpanjang masa berlakukan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), atau memperbarui perpanjangan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Pegang Ular

Serangkaian pelayanan kepolisian tersebut, dapat diberikan di lapak Yanling Terpadu Polres Wonogiri di CFD, yang menggunakan fasilitas mobil keliling. Pelayanan dapat langsung diberikan di tempat, tanpa harus datang ke Mapolres atau Mapolsek.

blank
Para pemuda dari Komunitas Pecinta Reptil, menggelar edukasi Snakes Recue Education di keramaian event CFD Kota Wonogiri. Juga mengajak pengunjung CFD untuk berani pegang ular.(SB/Bambang Pur) 

Sementara itu, dari Komunitas Pecinta Reptil, memberikan pemahaman yang berkait dengan ular, yang dikemas dengan tajuk ‘Snake Rescue Education’. Kepada warga masyarakat pengunjung CFD, diberikan pemahaman bahwa satwa liar ular merupakan predator alami yang perlu dilindungi.

Sebagai predator, ular adalah pemangsa alami tikus. Perlu diketahui, tikus menjadi hama padi bagi kaum tani, yang dapat menyebabkan tanaman pangan dapat puso. Karena itu, kepada warga masyarakat diberikan pemahaman tentang perlunya memberikan perlindungan hidup pada satwa ular.

Agar alam dapat seimbang dan lestari, dikampanyekan tentang ‘Save Snakes Save Nature.’ Kepada masyarakat pengunjung CFD Kota Wonogiri, diajak untuk berani memegang ular. ”Ini tidak apa-apa, silahkan pegang,” tawar personel dari Pecinta Reptil Wonogiri.

Meski diberikan pemahaman aman tidak apa-apa, tapi kebanyakan pengunjung CFD takut untuk memegangnya. Ada satu dua, yang berani pegang dan malah berupaya selfi saat ular tersebut dikalungkan di lehernya.

Bambang Pur