blank
Personel relawan dari BPBD dan FPRB, berusaha memadamkan api kebakaran hutan. Ini dilakukan dengan cara mendatangi ke lokasi titik kobaran api.

WONOGIRI – Kebakaran hutan negara, Kamis (11/7), terjadi di petak 10-2 area Perhutani Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonogiri. Tepatnya di wilayah lereng perbukitan yang terletak di Dusun Traman RT 3/RW 11, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Warga Dusun Traman, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, melihat ada kepulan asap di kawasan hutan negara yang berada di lereng perbukitan. ”Sekitar pukul sembilan, terlihat kepulan asap dari wilayah hutan,” ungkap Sarto. Penduduk Dusun Traman ini, menyebutkan, tidak paham pemicunya apa ketika tiba-tiba terlihat kepulan asap yang menjadi pertanda adanya kebakaran hutan tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, upaya pemadaman dilakukan mulai pukul 13.30, oleh para personel BPBD Wonogiri bersama relawan siaga bencana dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Wonogiri, mandor hutan dan petugas jaga wana Perhutani, dibantu personel dari Senkom (Sentra Komunikasi), Rapi (Radio Antar-Penduduk Indonesia) dan PMI (Palang Merah Indonesia) Cabang Wonogiri.

”Upaya melacak titik kebakaran mengalami kesulitan, karena saat siang hari hanya terlihat ada kepulan asap putih,” jelas Bambang Haryanto. Meski demikian, upaya pelacakan ke sumber titik api akhirnya berhasil dilakukan melalui medan yang relatif berat, karena tidak ada jalannya. ”Alhamdulillah, pada pukul 15.30, titik api akhirnya berhasil dipadamkan,” tegasnya sembari menyebutkan cara pemadaman dilakukan secara tradisional. Yakni memakai gepyokan dengan tongkat penthungan, karena di lokasi tidak tersedia air.

Dampak dari kobaran api yang membakar kawasan hutan negara ini, menyebabkan tanaman tegakan hutan jenis pohon Pinus dan perdu liar seluas sekitar 1 Ha hangus. ”Tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kebakaran hutan negara ini,” tandas Bambang Haryanto. Untuk taksir kerugian dan pemicu kebakaran masih diselidiki petugas.

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyerukan agar warga masyarakat tidak bersikap sembrono dengan api. Terlebih di musim kemarau puncak sekarang ini, yang menjadikan hampir seluruh kawasan hutan mengering dan rawan kebakaran. Masyarakat diimbau jangan membakar sampah, sebab banyak kasus pembakaran sampah akhirnya berdampak meluas membakar hutan.

Selama Bulan Juni 2019, di Kabupaten Wonogiri telah terjadi 4 kali bencana alam. Terdiri atas tiga kali kebakaran dan satu kali angin topan. Menyebabkan seorang menderita luka-luka, dan masing-masing dua rumah rusak berat dan rusak ringan, serta menimbulkan kerugian materi sekitar Rp 156 juta.(suarabaru.id/Bambang Pur)