blank
Personel dari BPBD Kabupaten Wonogiri, melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Pasar Hewan Purwantoro, Wonogiri. Tujuannya, untuk langkah pencegahan penularan PMK pada ternak.(Dok.BPBD Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono SPd, mengharapkan, penanganan pencegahan Penyakit Mulut Kuku (PMK) atau Foot and Mouth dapat dimaksimalkan. Agar pasar hewan di Wonogiri, dapat segera beroperasional kembali untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Idul Adha sebagai Hari Raya Kurban, menjadi momentum penting yang hanya datang setahun sekali, yang memberikan arti bagi para petani ternak dan blantik (pedagang) hewan. Menurut kalender, Hari Raya Idul Adha Tanggal 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Tanggal 9 Juli 2022 mendatang.

Para petani ternak dan blantik di Wonogiri, berharap dapat mengambil momentum itu untuk menemukan harga yang membaik, dalam transaksi jual beli hewan untuk kurban. Baik itu sapi atau lembu dan kambing atau domba.

Sriyono, menyambut baik langkah Bupati Wonogiri yang secara cepat telah menyikapi kemunculan PMK, termasuk menutup semua pasar hewan. Harapannya, masalah PMK dapat segera tertangani dengan baik, dan operasional pasar hewan dapat dibuka kembali.

Sebab, tandas Sriyono, dengan segera dibukanya kembali pasar hewan, terlebih dalam menyambut Hari Raya Kurban, itu akan berdampak besar pada kebangkitan ekonomi masyarakat. ”Maka penanganan PMK harus dimaksimalkan,” tegasnya.

Dokumen SKKH

Pembukaan kembali pasar hewan, harus diimbangi dengan sikap disiplin para bakul dan peternak, untuk hanya memperjualbelikan hewan sehat. Yakni hewan yang telah mendapatkan pemeriksaan dan memperoleh dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKHH) dari petugas berwenang.

blank
Petugas kepolisian proaktif melakukan pendampingan Kepala Disnakperla Wonogiri Sutardi (pegang megaphone) saat melakukan sosialisasi pemahaman tentang PMK di Pasar Hewan Pracimantoro.(Dok.Humas Polres Wonogiri) 

Sebagaimana diberitakan, semua Pasar Hewan di Kabupaten Wonogiri ditutup selama dua pekan terhitung sejak Tanggal 24 Mei sampai dengan Tanggal 6 Juni 2022 mendatang. Penutupan seluruh pasar hewan di Wonogiri, dilakukan dalam upaya pencegahan PMK, menyusul ditemukan sapi asal Magetan dan Pacitan (Jatim) serta dari Boyolali, bergejala mengidap PMK.

Selama berlangsungnya penutupan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada pasar hewan.

Hari Kamis (2/6), penyemprotan dilakukan di Pasar Hewan Purwantoro dan Sidoharjo. Personel BPBD yang melakukan tugas penyemprotan terdiri atas Yatino SSos, Wiyanto, Sentot dan Bowo.

”Hari Senin (6/6) kami melanjutkan penyemprotan lagi untuk Pasar Hewan di Jatisrono dan Jatiroto,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, sambil menyebutkan selama ini telah 8 Pasar Hewan yang disemprot.

Langkah sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan, dilakukan atas kerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Diperidagkop UMKM) Wonogiri.

Kepala Diperindagkop UMKM Wonogiri, Wahyu Widayati, menyebutkan, Kabupaten Wonogiri memiliki 11 Pasar Hewan yang tersebar di 11 dari 25 kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri. ”Semua pasar hewan disemprot disinfektan,” jelasnya.

Bambang Pur