blank
Lestari Moerdijat. Foto: lmc

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dorongan agar para pelaku pariwisata aktif dalam penanggulangan bencana alam, merupakan langkah strategis untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

”Namun dengan adanya potensi bencana alam di Tanah Air, dorongan agar para pelaku pariwisata untuk aktif melakukan mitigasi bencana, merupakan upaya yang strategis,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/5/2022).

Menurut dia, berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), ada sebanyak 2.958 perusahaan wisata komersial di Indonesia pada 2019. Dari jumlah itu, 958 perusahaan masuk pengelola wisata buatan. Sebanyak 610 perusahaan bergerak di bidang wisata air, dan 605 perusahaan yang bergerak di bidang wisata alam.

BACA JUGA: Di Kabupaten Ende Soekarno Bangkit dan Tercerah

Selain itu, jumlah perusahaan yang bergerak di bidang taman hiburan dan rekreasi mencapai 418 unit. Sejumlah 256 perusahaan di bidang wisata budaya dan 98 perusahaan bergerak di bidang kawasan pariwisata.

Sementara itu, catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sepanjang periode 1 Januari 2022 hingga 18 Mei 2022, terjadi 1.552 bencana alam di Tanah Air.

Mayoritas perusahaan pariwisata yang bergerak mengelola wisata alam, menurut Lestari, memiliki konsekuensi bagi pengelolanya untuk memelihara alam sekitar lewat upaya mitigasi, terhadap adanya potensi bencana.

BACA JUGA: Palang Merah Jepang Gelar Orientasi Sistem Peringatan Dini Bagi Sukarelawan PMI

Rerie, sapaan akrab Lestari menilai, upaya membangun kesadaran para pengelola pariwisata untuk melakukan mitigasi terhadap potensi bencana alam di sekitar kawasan yang dikelolanya, harus terus ditingkatkan.

Salah satu tujuannya, jelas Rerie, agar pengelolaan wisata alam di Tanah Air menjadi lebih berkualitas dan berkelanjutan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berharap, upaya para pengelola wisata alam untuk melakukan mitigasi bencana, mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat dan daerah.

BACA JUGA: PKY Jawa Tengah Perkenalkan Komisi Yudisial di Silatnas DPM PTMI 2022 Yogyakarta

Karena, menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jateng itu, hanya dengan memperkuat kolaborasi di antara para pemangku kepentingan, pembangunan sektor pariwisata Nasional dapat segera diakselerasi.

Bila sektor pariwisata Nasional berkembang dengan baik, jelas Rerie, ujungnya tentu saja ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang lebih luas, dan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional.

Riyan