JEPARA (SUARABARU.ID) – Di penghujung bulan Mei 2022, salah satu UMKM Mitra Binaan TJSL PLN UIK Tanjung Jati B yang bergerak dalam budidaya lebah madu, yaitu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tunas Agung, Desa Tubanan, Kec.Kembang, Jepara menyelenggarakan panen madu.
LMDH Tunas Agung ini terdiri dari 20 orang yang mengelola lahan milik Perhutani seluas 526, 80 hektar. Sebelumnya pada tahun 2021 PLN UIK Tanjung Jati B telah memberikan bantuan TJSL berupa 40 rumah lebah dan 1 buah mesin ekstraktor kepada LMDH Tunas Agung.
Juga telah diberikan pelatihan packaging dan SPPIRT (Sertifikat Produksi Pangan, Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesahatan, dan Izin Usaha dari Dinas Perdagangan Kabupaten Jepara.
Ditemui di lokasi peternakan lebah madu, Mintarno, Ketua LMDH Tunas Agung menjelaskan bahwa panen madu bisa dilakukan 2 kali dimusim-musim atau bulan tertentu, yaitu pada bulan Mei, sampai dengan Oktober.
Sedangkan pada bulan November sampai April adalah fase memelihara / memberi makan. Pada saat itu lebah juga tidak menghasilkan madu. “Ini merupakan panen kedua pada tahun 2022. kemarin. Sebelumnya pada bulan Maret hasil panen tidak maksimal. Kemudian pada saat ini mulai bagus karena persediaan makanan disini mulai melimpah. Makanan pada saat ini berupa tepung sari kembang randu dan jagung. Di bulan selanjutnya tersedia makanan dari daun karet dan ketela. “ kata Mintarno.
Pada hari ini penen madu LMDH Tunas Agung telah menghasilkan madu sebanyak 25 liter, namun prosesnya belum selesai. Apabila sudah selesai diperkirakan akan bisa mendapatkan sekitar 50 liter madu.
“Ini waktu yang produktif dan bulan ini memang harus dipenen karena generasi lebahnya sehat, anak-anaknya banyak, dan sudah mau menetas.
Sementara pada bulan November – April tidak ada bunga-bunga, jadi tidak bisa produksi dan harus dibantu dengan makanan sirup dari gula pasir PK,” tambahnya.
Budidaya madu ini merupakan salah satu program TJSL PLN UIK Tanjung Jati B yang bertujuan selain sebagai pemberdayaan masyarakat, juga menggerakkan masyarakat untuk ikut berkeliling dan menjaga kelestarian hutan. Sebab jika hutan rusak maka tidak akan bisa dilakukan ternak madu sebab tidak ada bunga-bunga sebagai sumber makanan.
Jenis lebah yang dibudidayakan adalah apis mellifera, yang merupakan lebah untuk budidaya madu yang paling unggul. Pada awal pembudidayaan, lokasi peternakan berpindah-pindah titik atau lokasi karena karena masih mencari-cari tempat sumber makanan yang tepat.Namun pada saat ini sudah menetap pada satu lokasi dikarenakan penanaman atau penghijauan dilahan tersebut sudah berkembang dengan bagus dan merata.
Proses panen menggunakan mesin ekstraktor dengan kapasitas 20 kotak sarang lebah yang diputar secara manual.
Hadepe – alvaros