blank
Kiper legendaris Timnas Indoesia, Edy Harto (kanan), menyerahkan cap tapak tangannya kepada Presiden Republik Aeng-Aeng Mayor Haristanto (kiri), untuk koleksi Museum TitikNol.

SOLO (SUARABARU.ID) – ”Tangan ini menghidupi,” kata Edy Harto. Kiper legendaris Timnas Indonesia ini, membuat dokumen cap tapak tangannya untuk dikoleksi Museum TitikNol Pasoepati.

Cap tapak tangan ‘pahlawan bola’ Timnas Indonesia ini, dibuat di atas kanvas berukuran 30 X 40 CM. Menjadi koleksi baru benda-benda bersejarah di Museum TitikNol. Museum yang dirintis pendiriannya oleh Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto ini, berlokasi di Jalan Kolonel Sugiyono 37 Solo.

Isi museum terdiri atas berbagai benda yang memiliki nilai histori dengan persepak bolaan di Tanah Air. Yakni benda-benda bersejarah yang ada hubungannya dengan para tokoh. Juga kliping pemberitaan tentang sepak bola di Indonesia.

Mayor, tokoh kreatif Kota Bengawan yang dalam tempo dua tahun pernah menerima 31 anugerah pemecahan rekor dunia dari MURI ini, mengatakan, kehadiran Edi Harto ke Museum TitikNol, bisa dikatakan dalam rangka untuk visi ‘membayar utang’. Sebab, sudah dua tahun dia berjanji ingin hadir.

Sejarah persepakbolaan nasional mencatat, Edy Harto, adalah pahlawan bagi Timnas Indonesia dalam merebut medali emas SEA Games 1991 di Filipina yang prestisius itu. Ini terwujud, setelah menaklukkan Tim Negeri Gajah Thailand lewat adu penalti, dengan skor 4-3.

Saat itu, Edy Harto, membuat sejarah untuk Asia Tenggara, karena berhasil memblok tendangan pinalti Thailand. Bola pun gagal bersarang memasuki gawang. Sehingga Indonesia berprestasi merebut medali emas SEA Games 1991.

Jumat (22/4), Mayor, menyatakan, telah melobi Edy Harto sejak 19 Juli 2020. ”Beliau saya japri via WA, saya berharap dapat menghibahkan sesuatu yang berharga dari dia,” tutur Masyor Haristanto selaku pemilik Museum TitikNol.

Presiden Perdana Pasoepati, Mayor Haristanto, mengatakan, sebenarnya Edy Harto mau menghibahkan kaos polo Persis saat Juara Liga 2 di Bogor. Hanya karena sudah ada polo dari Jackson FT, maka akan diganti jersey saat main Piala AFF 2013 yang lebih tua sejarahnya.

Meski tanpa hibah jersey,  Edy Harto yang kini ‘menukangi’ Tim Persis Solo sebagai pelatih kiper, berkenan meninggalkan jejak cap tapak tangannya di Museum TitikNol.

Bambang Pur