WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) mengapresiasi prevalensi stunting Kabupaten Wonogiri yang telah berada di angka 14,07% menurut Survey Status Gizi Indonesia.
Angka ini merupakan target nasional di tahun 2024 namun sudah dicapai Wonogiri pada tahun 2022 sehingga menempatkan Wonogiri di peringkat ketiga terbaik setelah Grobogan dan Kota Magelang.
Hal ini disampaikannya dalam acara KIE Program Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja di Pendopo Kabupaten Wonogiri, Sabtu (2/4/2022) .
“Wonogiri itu menjadi contoh praktik baik karena Wonogiri stuntingnya rendah di Jawa Tengah. Selain sosialisasi kita juga ingin belajar seperti apa yang dilakukan di Wonogiri,” kata dr Hasto dalam rilis BKKBN yang diterima suarabaru.id, Sabtu malam.
Kepala BKKBN menyebut bahwa kepemimpinan yang kompak dengan masyarakat dan seluruh jajaran menjadi pengantar kesuksesan semua program.
Ia meyakini di bawah komando bupati diperkuat dengan slogan GO Nyawiji, Sesarengan Mbangun Wonogiri (Bersama-sama Membangun Wonogiri) maka zero stunting akan dapat dicapai.