KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan warga di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo rela antre berpanas-panasan dalam operasi pasar minyak goreng yang digelar Karang Taruna desa setempat, Minggu (6/3).
Warga terlihat cukup antusias untuk mendapatkan minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter.
Panitia operasi pasar, Indra mengatakan operasi pasar ini digelar mengingat keberadaan minyak goreng masih cukup langka di pasaran.
Kalaupun ada, masyarakat harus mendapatkannya dengan harga yang masih jauh di atas harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14 ribu per liter.
“Jadi, ini merupakan inisiatif dari Karang Taruna Desa Gulang dengan dibantu Kades,”katanya.
Dalam operasi pasar tersebut, menurut Indra, pihaknya menggandeng salah satu distributor minyak goreng yang kebetulan memiliki gudang distribusi di jalan lingkar Desa Gulang.
Setelah berkoordinasi dan mendapat izin dari Dinas Perdagangan, akhirnya operasi pasar digelar.
Total ada 900 bungkus minyak goreng kemasan satu liter yang disiapkan dalam operasi pasar tersebut.
“Untuk peserta adalah warga Gulang yang sebelumnya sudah kami beri kupon. Sementara, untuk warga dari desa lain, wajib menunjukkan KTP,”tambahnya.
Setiap warga berhak membeli minyak goreng sebanyak dua liter dengan harga Rp 14 ribu per liternya. Untuk memastikan tidak ada warga yang mendapat jatah dobel, setiap yang sudah membeli wajib mencelupkan jarinya ke tinta yang disiapkan panitia.
Sutarni, salah seorang warga mengaku senang dengan adanya operasi pasar minyak goreng tersebut.
“Kalau beli di pasar harganya mahal, masjh Rp 20 ribu per liter. Di minimarket, barangnya juga tidak ada. Kalau pun ada, harus disertai syaray untuk membeli barang lainnya,”paparnya
Kabid Perdagangan pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Imam Prayitno mengatakan, saat ini pihaknya memang mengalihkan sasaran operasi pasar langsung ke masyarakat.
Sebab, sejak kelangkaan minyak goreng beberapa pekan terakhir, operasi pasar yang dilakukan di pasar-pasar tradisional nyatanya belum efektif.
“Beberapa kali operasi di pasar, tapi setelah itu barangnya sudah tidak ada. Ada kemungkinan barang ditimbun. Harganya juga tak kunjung turun,”kata Imam.
Oleh karena itu, operasi pasar langsung ke masyarakat diharapkan bisa memperoleh hasil lebih efektif. Dengan ketersediaan barang di masyarakat, akan memaksa pedagang tidak bisa memainkan harga seenaknya.
“Kami sudah minta ke distributor untuk menyiapkan suplai barang untuk didistribusikan langsung ke masyarakat melalui operasi pasar. Selama satu pekan ini, operasi pasar akan kami laksanakan langsung di desa-desa,”paparnya.
Tm-Ab