SEMARANG (SUARABARU.ID) – Mulai Selasa 1 Maret 2022 seluruh pedagang Pasar Johar akan mulai ditata penempatan kios lapak sesuai dengan hak jatah yang sebenarnya. Mulai dari gedung Pasar Johar Cagar Budaya, basement alun-alun, Yaik, SCJ, hingga Kanjengan.
Hal tersebut terungkap saat digelarnya rapat antara perwakilan pedagang Pasar Johar dengan Dinas Perdagangan dan Satpol PP sebagai pengawas serta penegak Perda dalam penataan pasar di Kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang Jalan dr. Cipto Semarang, Jumat (25/2/2022).
“Penataan ulang Pasar Johar akan segera diselesaikan, pada Selasa (1/3/2022) besok kami akan menata para pedagang. Setelah ini tidak akan ada lagi audiensi dengan para pedagang karena keputusan akhir ada ditangan Dinas Perdagangan,” kata Kepala Satpol PP, Fajar Purwoto.
Adapun untuk para pedagang Pasar Johar yang saat ini sudah menempati gedung utara dan tengah namun bukan pedagang asli dan tidak mau pindah, pihak dinas tidak akan memaksa untuk keluar pindah karena para pedagang tersebut menempati sudah sesuai undian aplikasi e-Pendawa.
“Tidak ada yang salah dengan e-Pendawa, semua pedagang yang mendaftar undian lewat aplikasi itu sudah benar dan sesuai. Saya tegaskan lagi kalau penataan ini semua aturannya ada ditangan Dinas Perdagangan, pedagang hanya boleh usul dan tidak boleh mengatur Dinas Perdagangan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis, mengatakan penataan pedagang Pasar Johar ini dipastikan awal Maret sudah selesai, sehingga pada pekan kedua Maret pihak Dinas Perdagangan sudah bisa memulai proses pendaftaran pedagang tahap kedua.
“Semua permasalahan pedagang kita selesaikan satu per satu, termasuk pedagang yang sudah masuk menempati saat ini kami jelas tidak bisa mengeluarkan begitu saja. Para pedagang harus menyadari bahwa semua tidak bisa kembali ke semula karena sekarang bangunannya sudah berubah,” katanya.
Lebih jauh Nurkholis menjelaskan, setelah ini dari Dinas Perdagangan juga akan kembali menghitung ulang jumlah kios dan los yang masih kosong dan tidak ditempati pedagang yang sudah dapat jatah, karena nantinya dari tempat yang kosong tersebut akan dialihkan ke pedagang yang belum mendapat jatah undian.
“Kami selesaikan secepatnya, karena kalau ini sampai berlarut-larut maka kasihan pedagangnya, tidak bisa segera jualan hanya karena masalah penataan ini. Harapannya sebelum puasa dan Lebaran semua sudah bisa menempati dan bisa berjualan,” katanya.
Hery Priyono