SEMARANG – Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) mendeklarasikan ekosistem halal untuk unit, badan, lembaga yang berada dalam lingkup yayasan yang dilangsungkan di auditorium Unissula (18/6). Ketua umum yayasan Hasan Toha Putra menyampaikan bahwa deklarasi ekosistem halal di lingkungan yayasannya merupakan sebuah ihtiar untuk senantiasa mengharap rahmat dan ridho Allah SWT dengan mengajak seluruh pegawai yayasan untuk melakukan empat hal.
Pertama, mengonsumsi dan menggunakan produk produk yang jelas kehalalan dan ketoyibannya. Kedua, menjauhkan diri dari produl produk yang haram dan syubhat. Ketiga, memperkuat ekonomi umat dengan mengutamakan membeli, mengonsumsi, dan menggunakan produk produk milik umat Islam demi terwujudnya dakwah Islam di bidang ekonomi. Keempat, bertransaksi dan bermuamalah sesuai syariah Islam serta menghindari transaksi yang mengandung riba dan prosedur- prosedur yang diharamkan Allah SWT.
Narasumber drg Suryono PhD mendukung penuh deklarasi ekosistem halal tersebut dan menjadi momentum yang tepat secara institusional melakukan usaha secara berjamaah untuk meningkatkan kwantitas dan kwalitas keimanan kepada Allah. Masih menurut Suryono bahwasannya saat ini kebutuhan akan sertifikasi halal semakin meningkat dan yang lebih banyak membutuhkan sertifikasi halal baik makanan, farmasi, produk pakaian lebih banyak dibutuhkan oleh negara negara eropa dan Asia Timur seperti China, Korea, Jepang dll. “Hal itu seharusnya menjadi penyemangat bagi kita umat Islam untuk menjadi lini depan dalam meningkatkan kepedulian pada pentingnya mengonsumsi makanan yang halal dan toyib, selain itu peluang menjadi leader dalam sertifikasi halal sangat terbuka bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Turut hadir dalam halal bihalal tersebut antara lain mantan Gubernur Jateng dan juga Pembina Yayasan Ali Mufidz, Rektor Unissula Ir Prabowo Setiyawan MT PhD, Direktur Rumah Sakit Islam Sultan Agung dr Masyhudi MKes serta ribuan pegawai yayasan./suarabaru.id