JEPARA (SUARABARU.ID) – Kala pademi tiba, tak banyak ruang publik yang bisa dimanfaatkan bagi siswa SMK Tata Busana untuk menampilkan karya kreatifnya. Mereka hanya berkarya dan kemudian dinilai oleh guru.
Selanjutnya karya yang menjadi puncak pencapaian saat dibangku sekolah itu rapat tersimpan digudang atau dipajang dengan manekin disebuah ruangan sepi tanpa apresiasi.
Karena itu apa yang dilakukan oleh penghelat pagelaran Pameran Patung Meluar Batas yang diselenggaran di Waroeng Mas Jenggo Sabtu (15/1-2022) dengan mengemas acara kolaboratif dengan mempertemukan seni patung, fashion dan fotografi patut diapresiasi.
Salah satu yang ditampilkan adalah karya siswa jurusan tata busana SMKN 2 Jepara dan SMK Sadamiyah. SMKN 2 Jepara menamplkan beberapa karya. Dua sekolah ini dipilih karena dekat dengan tempat digelarnya Pameran Patung Meluar Batas. Disamping itu kedua pimpinan lembaga pendidikan itu juga menyambut hangat tawaran dan kesempatan yang diberikan oleh panitia.
Tentu bagi siswa yang karyanya terpilih, akan menjadi motivasi yang sangat bernilai dalam mengembangkan potensi dirinya. Sebab bukan saja karya mereka mendapatkan apresiasi, tetapi karya mereka juga abadi dan terpublikasikan abadi di dunia digital oleh para fotografer Jepara. Sedangkan siswa SMK yang lain, tentu akan tumbuh kebanggaan akan pilihan menekuni bidang studi tata busana.
Even dan panggung kecil di Waroeng Mas Jenggo, Jinggotan, Kembang itu kemudian menjadi sangat bernilai. Sebab bisa menjadi role model bagi upaya kolaboratif yang menjadi salah satu model pengembangan SMK saat ini. Bukan hanya tata busana tetapi juga program studi yang lain.
Semoga yang sering dinyatakan oleh Dirjen Vokasi Kemendikbud dan Ristek, Wikan Sakarinto agar SMK terus membuka diri dan berinovasi, dapat dilakukan oleh para guru melalui kolaborasi. Kendati masih harus dilakukan dalam langkah-langkah kecil yang sangat berarti. Sebab senyatanya kita masih berada di tengah pandemi.
Hadepe