SOLO (SUARABARU.ID)- Ketua DPR RI, Puan Maharani, meresmikan Pasar Legi di Kota Solo, Kamis (20/1/2022). Dengan kembali beroperasinya Pasar Legi, dia berharap perekonomian di Solo bisa bangkit, usai diterpa badai covid-19.
Kehadiran Puan untuk meresmikan Pasar Legi didampingi sejumlah anggota DPR. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, juga ikut serta mendampingi.
”Bersama-sama kita jadikan Pasar Legi sebagai simbol kebangkitan ekonomi Solo usai pandemi. Pasar ini juga menjadi ikon kebanggaan warga Kota Solo,” kata Puan, usai meresmikan pasar tradisional itu.
BACA JUGA: Kerja Sama dengan Polda, Kemenkumham Jateng Gelar Vaksinasi Booster
Pasar Legi sendiri sempat terbakar hebat pada 2018, dan membuat 250 kios yang ada di dalamnya, luluh lantak tak bisa diselamatkan. Puan pun bercerita, saat itu dia masih menjabat sebagai Menko PMK, dan memberikan atensi yang serius.
”Saya punya ikatan emosional khusus dengan Solo, yang menjadi bagian dari Dapil saya, yaitu Jateng V. Sehingga saya memberi perhatian khusus sejak 2018, terkait renovasi Pasar Legi. Termasuk saya melihat progres pembangunannya pada 2021,” ucap dia.
Renovasi dimulai sejak 2020 oleh Kementerian PUPR, dengan total nilai sebesar Rp 114,72 miliar. Puan sempat datang ketika pembangunan sudah sekitar 50 persen berjalan.
BACA JUGA: PGSD Unisri Gelar Pentas Seni Sosiologi Antropologi
Menurut Puan, dia selalu menanyakan kepada Menteri PUPR dan Gibran, kapan pembangunan Pasar Legi akan selesai, karena masyarakat Solo sudah menantikan. Dia pun bersyukur, akhirnya Pasar Legi bisa dibuka kembali, walau pembangunannya sempat terhambat akibat pandemi covid-19.
”Alhamdulillah hari ini sudah bisa dipergunakan lagi, dan semoga nantinya Pasar Legi ini tidak hanya bermanfaat bagi warga sekitar Solo. Mas Wali Kota sudah menyampaikan, pasar juga juga bisa bermanfaat untuk masyarakat di Solo Raya,” sebut Puan.
Di sisi lain, dia menilai pasar tradisional sangat penting untuk perekonomian rakyat. Untuk itu, keberadaan pasar-pasar tradisional harus mendapat perhatian khusus, karena merupakan kekuatan dari ekonomi rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Siswa SD dan SMP Angkasa Lanud Adi Soemarmo Masuk Grand Final AMSO
”Pasar Legi merupakan denyut nadi perekonomian masyarakat yang ada di Solo. Mungkin bukan hanya Solo tapi Jateng. Kita bisa lihat pedagang bisa melakukan jual beli dengan aman, nyaman. Dan tentu saja mereka bisa berinteraksi untuk saling berkomunikasi,” papar Puan.
Cucu Proklamator RI Bung Karno itu, juga mencoba sistem QRIS, yang diterapkan untuk transaksi di Pasar Legi. Saat mencoba sistem pembayaran non-tunai itu, Puan menggunakan aplikasi QRIS dari HP Gibran.
Tak hanya itu, dia juga sekaligus mengecek harga minyak goreng yang kini Harga Eceran tertinggi (HET)-nya sudah dipatok Rp 14 ribu, untuk satu liter.
Puan juga masih menemukan ada harga minyak goreng yang dijual Rp 19.500 per liternya. ”Kalau kondisinya seperti ini, operasi pasar harus digencarkan,” sarannya.
Riyan