blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika menyerahkan bantuan material bangunan. Foto : SB/dok BPBD

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Simpati warga untuk korban musibah kebakaran di Kampung Gintung Desa Tegalsari Kecamatan Garung Wonosobo Jawa Tengah, yang terjadi Selasa (28/12) lalu, mulai mengalir dalam bentuk beragam bantuan.

Bupati Afif Nurhidayat dan Wakil Bupati Wonosobo M Albar yang saat mengunjungi lokasi kebakaran mengaku terharu sekaligus bersyukur, mengingat di tengah musibah yang melanda 5 rumah warga banyak pihak yang langsung bergerak untuk membantu.

Dalam kunjungan tersebut keduanya didampingi Kepala Pelaksana BPBD Bambang Trie, anggota Komisi C (Bidang Perekonomian) DPRD Wonosobo dari F-PKB Nurkholis, Camat Garung Subiyantoro dan Kepala Desa Tegalsari.

“Tentu ini menjadi keprihatinan bersama. Karena kejadian musibah kebakaran telah menyebabkan 5 anggota keluarga harus mengungsi. Saya berterima kasih kepada BPBD, TNI-Polri, Perangkat Desa Tegalsari dan warga yang langsung bergerak membantu pemadaman api,” ucapnya.

Sehingga, lanjut dia, dengan gotong-royong yang ada api yang membakar rumah segera bisa dipadamkan. Usai kebakaran semua pihak juga langsung bekerja bakti guna menyingkirkan bekas puing-puing rumah yang baru saja terbakar.

Terkait mulai banyaknya bantuan yang mengalir di Kampung Gintung, seperti material bangunan dari BPBD, kebutuhan pokok dari PMI dan Dinas Sosial PMD, hingga uang tunai dari PGRI dan beberapa komunitas, Bupati juga mengaku sangat berterima kasih banyak atas perhatian dan kepedulian yang ada.

Pihaknya telah meminta Camat Garung dan Kades Tegalsari untuk berkoordinasi intensif sehingga alokasinya tepat sasaran. Selanjutnya diprioritaskan untuk bisa dibangun kembali rumah korban dengan cara gotong royong agar bisa segera ditempati kembali.

“Tadi Pak Kades sudah melaporkan kalau tim khusus penerima bantuan untuk korban telah dibentuk. Itu baik sekali agar nantinya alokasinya benar-benar sesuai dengan kebutuhan masing-masing korban,” lanjut Afif.

Selain perihal alokasi bantuan dan kepedulian warga terhadap kesulitan sesamanya, Afif juga mengaku ia bersama para Camat akan berupaya membuat formulasi tindak lanjut dari penanggulangan dampak kebakaran.

Respon Cepat

blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika menyerahkan bantuan material bangunan. Foto : SB/dok BPBD

“Perlu kiranya respons cepat terhadap kejadian kebakaran. Karena kalau mengandalkan kemampuan pemadam kebakaran (Damkar) dari BPBD tentu akan butuh waktu cukup lama. Apalagi medan daerah ini naik turun dan lokasi antar daerah berjauhan,” keluhnya.

Terlebih, lanjut Afif, jumlah fasilitas kendaraan Damkar juga terbatas. Dari 4 unit, yang siap pakai hanya 3 unit saja. Hal itu tentu jadi kendala jika terjadi kasus kebakaram waktu yang hampir bersamaan.

Karena itu, orang nomor satu di Wonosobo itu berharap, di setiap wilayah paling tidak memiliki unit pemadam kebakaran untuk mempercepat respons terhadap kejadian serupa.

“Setidaknya, menurut Afif, pemadam kebakaran bisa dibentuk di tiap exs Kawedanan yang mencakup sejumlah Kecamatan dalam wilayah berdekatan,” harapnya.

Merespons pernyataan Bupati, Kepala Pelaksana BPBD Bambang Trie mengakui pihaknya memang mengalami sejumlah kendala ketika terjadi musibah kebakaran mendadak.

Namun demikian, pihaknya mengakui jaringan relawan dan unsur pendukung terkait saat ini masih diupayakan untuk dapat memaksimalkan peran.

“Untuk kondisi kebakaran seperti yang terjadi di Kampung Gintung ini contohnya, dalam waktu 15 menit tim pemadam sudah sampai di lokasi. BPBD juga mendapatkan back up dari relawan tangguh bencana,” ujarnya.

Selain itu, tambah dia, relawan BPBD juga mendapat bantuan dari personil TNI-Polri, tim SAR dan warga setempat dalam upaya memadamkan api, sehingga kebakaran tidak sampai lebih luas lagi.

Dia berharap ke depan kewaspadaan terhadap potensi-potensi kebakaran di lingkup masyarakat senantiasa terjaga. Sehingga apabila terjadi hal serupa, penanganan bisa lebih cepat dan korban yang timbul juga dapat diminimalisir.

Muharno Zarka