KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Tim SAR Gabungan BPBD Kebumen, Basarnas Cilacap, unsur sukarelawan serta Polsek Klirong masih terus mencari Nurul Mukhlis (12), yang tenggelam di muara Sungai Luk Ulo Desa Jagasima, Kecamatan Klirong.
Pencarian dilakukan menyusuri muara Sungai Luk Ulo hingga pantai selatan. Tim SAR menggunakan dua perahu karet dan perahu fiber glass. Namun tubuh korban belum ditemukan, meski sudah tiga hari hilang di muara sungai Kalibuntu, Desa Jagasima.
Humas Pusdalop BPBD Kebumen Heri Purwoto menjelaskan, korban warga Desa Tambakprogaten RT 01 RW 04 Kecamatan Klirong, hilang setelah tenggelam di muara Sungai Luk Uo Desa Jagasima, Kecamatan Klirong, pada Minggu (26/12) sekitar Pukul 8.30. Pagi itu korban berwisata bersama ibunya, Umi Fatiroh, dan Daryati, bibinya, serta keluarganya.
Sesampai di lokasi muara Sungai Luk Ulo yang airnya nampak tenang, korban langsung mandi. Kemudian tenggelam. Sejak itu dilaporkan ke warga dan meneruskan laporan ke Polsek Klirong serta BPBD Kebumen.
Pencarian terus dilakukan Tim SAR didukung warga serta Polsek dan Koramil Klirong. BPBD Kebumen juga berkoordinasi dengan Basarnas Cilacap. Bahkan hari ketiga Selasa (28/12) petang pencarian dilakukan Tim SAR Gabungan sebanyak 50 personel.
Tim SAR Gabungan di bawah kendali Basarnas Cilacap dan BPBD Kebumen itu terus menyisir tepi muara Sungai Luk Ulo Desa Jagasima dan Kalibuntu hingga mendekati pantai selatan Kebumen.
“Tim SAR Gabungan dan Basarnas mencari dengan dua perahu karet. Namun upaya pencarian sampai hari ini belum berhasil. Besok pagi pencarian akan dilanjutkan,”jelas Heri Purwoto.
Ditunggu Sampai 7 Hari
Sementara itu Kapolsek Klirong Iptu Sugiyanto bersama Tim SAR Gabungan, BPBD Kebumen dan Basarnas Cilacap di lokasi kejadian mengungkapkan, hingga Pukul 17.00 (28/12) pencarian belum membuahkan hasill. Tim SAR Gabungan juga telah menyisir lokasi muara Luk Ulo hingga laut selatan.
Menurut penjelasan Iptu Sugiyanto, berdasarkan analisa dan pengalaman Basarnas Cilacap dan SAR BPBD Kebumen, korban kecelakaan air (laka air) akan muncul atau mengapung setelah tiga hari. Namun sampai Selasa sore ini mayat korban belum mengapung.
Kemungkinan pertama, saat korban tenggelam, pakaiannya tersangkut akar bambu di kawasan muara sungai sehingga tidak bisa mengapung. Kemungkinan kedua, lanjut Iptu Sugiyanto, tubuh korban sudah terbawa air sampai laut, namun belum mengapung.
Biasanya jika tubuh korban terbawa ombak sampai laut akan lebih cepat muncul dan menepi. Pengalaman kasus tenggelam di Cilacap, pernah mayat korban baru muncul setelah 14 hari. Karena itu Tim SAR akan melanjutkan pencarian Rabu (29/12) besok.
“Kami baru pulang dari TKP bersama Tim SAR Gabungan. Kita sudah muter-muter belum menemukan korban. Besok pencarian tetap dilanjutkan dan kita tunggu sesuai SOP maksimal 7 hari kita cari semoga segera ketemu,”jelas Iptu Sugiyanto, Selasa (28/12) petang.
Komper Wardopo