SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengajak Kapolda, Pangdam IV/Diponegoro dan jajaran Forkompimda Jateng, keliling memantau pelaksanaan Natal di Semarang.
Dua lokasi dikunjungi pada Jumat (24/12) malam, yakni Holy Stadium Marina dan Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu, di kawasan Tugumuda Semarang.
Pantauan dilaksanakan untuk melihat pelaksanaan ibadah Natal di dua tempat itu. Ganjar tak lelah mengingatkan kepada jamaah dan panitia, untuk tetap ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Barcelona, dalam Kemewahan Cinta
”Ini tahun ketiga bapak ibu merayakan Natal. Suasananya masih dalam kondisi pandemi. Rasanya memang tidak enak, tapi kita harus melakukan itu. Maka kami datang ke sini untuk ikut bergembira. Silakan merayakan Natal, biar kami yang menjaga. Mudah-mudahan ini menjadi cara kita untuk saling bersuka cita. Sampaikan salam saya untuk keluarga. Cukup dengan berdoa saja, pokoknya i love you full,” kata Ganjar pada para jamaah di Holy Stadium.
Usai dari sana, Ganjar menuju Gereja Katedral di Tugumuda. Di sana dia juga menyapa para jamah yang sedang bersiap melaksanakan ibadah Natal.
Ganjar juga mengecek bagaimana cara jamaah untuk beribadah. Ternyata tidak semua jamaah bisa datang ke gereja. Mereka dibatasi dan harus mendaftar terlebih dahulu.
BACA JUGA: Kerukunan Beragama di Desa Tempur yang Mempesona saat Natal
”Meski pandemi, namun semangat jamaah tetap meriah. Tapi apa pun yang terjadi kita harus membatasi jumlah. Prokesnya sangat ketat. Mereka disiplin memakai masker, jaga jarak dan kapasitasnya dibatasi,” terangnya.
Di Holy Stadium, lanjut Ganjar, yang biasanya bisa menampung 12 rimu jamaah, tahun ini hanya diisi 3.000 jamaah saja. Begitu juga di Gereja Katedral yang juga kapasitasnya dibatasi.
”Alhamdulillah semua berjalan lancar, prokes ketat dan jamaah mendaftar jauh-jauh hari. Mereka dapat kartu dan dicek satu-satu. Ini kontrol yang sangat bagus,” jelasnya.
BACA JUGA: Usai Monitor Sejumlah Gereja, Secara Simbolis Bupati Bagikan Paket Sembako
Sementara itu, Vikaris Paroki Keuskupan Agung Semarang, Romo Didik Mardiyanto menyampaikan, tahun ini jumlah jamaah yang ibadah ke gereja memang lebih banyak bila dibanding tahun lalu. Meski begitu, prokes tetap dijalankan ketat, dan semua harus mendaftar untuk mendapat kartu khusus.
”Selain dari umat paroki, kami juga membuka untuk umat paroki lain. Tapi prokes sangat ketat dan harus mendaftar. Memang tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. Dimana maksimal satu perayaan saat ini sebanyak 450 orang di dalam gereja, ditambah 75 di gedung sebelah gereja,” jelasnya.
Romo Didik juga mengak sangat senang dan memberikan apresiasi atas perhatian Ganjar bersama jajaran Forkompimda Jateng.
”Dengan begitu kami menjadi tersemangati. Dalam arti, pelaksanan Natal bukan hanya perayaan kami sebagai umat kristiani, tapi semua pihak. Pemerintah membantu, menemani dan mendukung kami, sehingga kami merasa aman dan nyaman dalam merayakan Natal,” pungkasnya.
Riyan