blank
Masjid dan Gereja di Dukuh Pekoso, Desa Tempur, monumen kerukunan yang mempesona

JEPARA (SUARABARU.ID) – Toleransi beragama senyatanya adalah suatu sikap yang harus kita rawat,   lestarikan dan kita terapkan dalam kehidupan sehari hari. Karena itu menghormati dan menghargai sesama  untuk  memeluk serta melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing mutlak perlu dilakukan untuk menghadirkan suatu kedamaian dan kerukunan di masyarakat.

Dalam konteks keberagam, merawat  kerukunan di tengah masyarakat adalah sebuah kewajiban yang harus kita laksanakan guna untuk menciptakan lingkungan hidup yang damai.

blank
Perayaan Natal di GITJ Tempur yang dilayani oleh Pendeta Mikhael Sagimin,STh dapat berjalan khusuk dan hikmad

Menurut Friedrich Heiler toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya pluralitas agama dan menghargai setiap pemeluk agama. Setiap pemeluk agama mempunyai hak untuk menerima perlakuan yang sama dari semua orang.

Antara masjid dan gereja

Di desa Tempur, terdapat sebuah dukuh yang bernama  dukuh Pekosa. Di padukuhan ini  terdapat sebuah gereja yang berhadapan dengan masjid. Hanya berbatas jalan kecil sekitar 3 meter. Karena letaknya yang berdekatan ini,  sering kali gereja dan masjid  ini diabadikan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Tempur. Bahkan menjadi salah satu icon.

blank
GITJ Tempur

Memang, walaupun  warga di desa Tempur mayoritas memeluk agama Islam, namun di desa tersebut juga terdapat  warga yang memeluk agama Kristen. Namun mereka terlihat bergitu lekat dan tempat peribadatan yang bergitu dekat. Bahkan  bisa di bilang “adu lawang”. Mereka memang terbilang dua wajah,  Islam dan Kristen. Namun dengan memegang teguh  toleransi beragama mereka ini di bilang satu.

Pada saat  umat Islam merayakan hari raya di setiap tahunnya,  umat Kristen pun hanyut dalam kegembiraan.  Demikian saat umat Kristen merayakan Hari Raya Natal  tanggal  25 Desember 2021 terlihat  keharmonisan hubungan antara warga yang memeluk agama  Islam dan Kristen.  Begitu terjaga,  umat Islam juga  mengucapkan selamat Natal 2021 dengan berjabat tangan saudara dan tetangga yang merayakan natal.

blank
Tempat peribadatan yang bergitu dekat., dan bahkan bisa di bilang “adu lawang”.

Keharmonisan hubungan antara warga yang memeluk agama  Islam dan Kristen memang terlihat nyata. Mereka  benar-benar menghormati dan benar-benar ingin menciptakan kedamaian dan terus merawat  kerukunan dengan menjaga toleransi beragama. Dengan demikian ibadah dan perayaan  di GITJ Tempur yang dilayani oleh Pendeta Mikhael Sagimin,STh dapat berjalan khusuk dan hikmad hingga Natal tahun 2021 dapat membawa berkah bagi umat Kristiani di Desa Tempur.

Hadepe – Muhajanah