blank
Baintelkam Mabes Polri menyerahkan bansos berupa masker dan handsanitizer kepada Persekutuan Gereja (Gereja Isa Almasih Lobak). Foto: Dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Untuk mengantisipasi munculnya penularan Covid-19 di masa liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Baintelkam Mabes Polri menggandeng Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) wilayah Jawa Tengah.

Baintelkam Mabes Polri pada kesempatan ini berkunjung langsung ke beberapa gereja, salah satunya Gereja Isa Almasih Lobak, yang berada di Jalan Lobak I No. 6-8 RT 02/06 Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Kamis (23/12/2021).

Kunjungannya ke gereja di wilayah Jawa Tengah itu untuk meminta saran dan masukan terkait penetapan kebijakan masa libur Nataru, mengingat Jawa Tengah merupakan pusat tujuan mudik dan wisata saat Nataru.

Pada kesempatan tesebut Baintelkam Mabes Polri juga menyerahkan bansos berupa masker dan handsanitizer kepada Persekutuan Gereja Indonesia wilayah Jateng.

Dalam memberi keamanan dan kenyamanan saat Nataru, pihak Kepolisian juga menggelar Operasi Lilin Candi yang berlangsung mulai 23 Desember 2021 – 2 Januari 2022.

“Karena Natal ini istimewa untuk umat Kristiani, jauh-jauh hari saya ingin meminta masukan agar ibadah Natal yang setahun sekali tetap berjalan khidmat dan berkualitas tanpa mengurangi maknanya. Tapi juga tetap menjaga jangan sampai libur Nataru jadi pemicu munculnya gelombang ketiga Covid-19,” ujar Sekertaris umum PGI, Pdt. Yosua Wardaya.

Yosua mengatakan, situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Meskipun Covid-19 di Tanah Air masih terkendali, namun beberapa negara terutama di Eropa kini tengah dihantam badai gelombang ketiga, bahkan kelima dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan angka kasus positif hingga kematian yang meningkat secara signifikan.

Pada kesempatan itu, Ketua PGI wilayah Jawa Tengah, Pdt. Drs. Heru Purwanta, S.Si, M.Hum. yang diwakili Pdt Yosua menyatakan sangat mendukung upaya dan kerja keras pemerintah dan Kepolisian dalam menghadapi masa sulit melawan pandemi Covid-19. Ia pun mengimbau gereja-gereja agar turut serta mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga saat Nataru.

“Bersama pemerintah, TNI-Polri dan masyarakat, kita pasti bisa melewati masa ini. Saya harap tahun ini tidak ada gereja yang memasang tenda untuk ibadah di Jumat malam. Kalau bisa di rumah saja,” tuturnya.

Diperkirakan pada malam jelang hari Natal, tepatnya Jumat, 24 Desember, akan menjadi sangat krusial. PGI wilayah Jawa tengah telah mengirimkan surat imbauan kepada tiap-tiap gereja dan meminta supaya lebih banyak aktivitas gereja dicurahkan ke arah virtual.

“Kalau ada aktivitas ibadah Jumat malam menyambut Hari Natal agar dilaksanakan sejak sore, sehingga bisa dibagi beberapa sesi. Kita imbau gereja-gereja untuk bisa mengantisipasi ini,” tandasnya.

Yosua juga meminta supaya kegiatan-kegiatan ibadah dan lainnya difokuskan melalui virtual/daring. Sedangkan, untuk aktivitas ibadah Natal yang akan dilakukan di gereja menyesuaikan ketetapan ketentuan PPKM level 3, antara lain, membatasi kuota jemaat antara 25 sampai 30 persen dari total daya tampung kuota jemaat, dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat.

Rohaniwan ini mengingatkan, bahwa Natal adalah spirit kekeluargaan dan kesederhanaan. Sehingga, merayakan Natal dan menyambut tahun baru bersama keluarga dalam suasana kesederhanaan itu menjadi yang terpenting dalam masa pandemi ini.

Yosua juga berterimakasih kepada pihak Kepolisian dan seluruh pihak terkait, yang siap mengamankan Natal tahun 2021.

Ning